itnmalangnews.id – Indonesia memiliki tanaman ajaib yang bergizi tinggi (seperti vitamin C, zat besi, dan kalsium) bernama kelor alias Moringa oliefera. Daunnya biasa diolah masyarakat menjadi sayur dan pakan ternak. Namun, tahukah bahwa berbagai penelitian membuktikan manfaat daun kelor untuk kesehatan, misalnya untuk darah tinggi dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Tim PKM menunjukkan hasil Muffmore. (Foto: Tim PKM Muffmore for itnmalangnews.id)
Berangkat dari fakta tersebut, empat mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengajukan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan berjudul “Muffmore (Muffin Moringa oliefera)”. Mereka adalah mahasiswa Teknik Industri S-1 yakni Dicky Atmajaya (angkatan 2016), Akhmada Bima Alfian Nur (angkatan 2016), Fajar Kurniadi (angkatan 2015), dan mahasiswa Teknik Kimia S-1 Laurita Ade Prastika Waluyo (angkatan 2016). Muffmore sendiri adalah muffin yang bahan bakunya dikombinasikan dengan daun kelor untuk menambah nilai guna, nilai ekonomis, dan kebutuhan gizi.
Muffmore dibuat menggunakan bahan-bahan sebagai berikut: daun kelor, tepung, telur, mentega, cokelat batangan, garam, baking powder, soda kue, air, sp, ovalet, vanili. Produk ini dapat diberikan rasa sesuai dengan keinginan pembeli. Sejauh ini muffmore memiliki tujuh varian, antara lain; stroberi, green tea, keju, pisang, anggur, kopi mocca, dan vanilla oreo.
Ketua tim, Dicky menjelaskan, daun kelor untuk muffmore tidak didapatkan dari Malang. “Di Malang susah, kami beli dari Banyuwangi. Di sana sudah ada yang berbentuk bubuk. Jadi lebih mudah saat dicampurkan ke adonan muffin,” jelasnya.
Tim muffmore pun mulai mengobservasi lingkungan untuk merencanakan usaha seperti lokasi, strategi, dan lain-lain. Menurut mereka lokasi usaha strategis adalah yang berdekatan dengan keramaian seperti pusat usaha kuliner, sekolah, dan kos-kosan. Mereka memutuskan memilih lokasi di daerah Tasikmadu, Dinoyo, dan Tunggulwulung.
Perencanaan selanjutnya adalah jadwal, sumber dan anggaran dana. Muffmore akan dijual dengan harga berkisar 2000—2500 rupiah. Di samping itu, mereka juga membuat analisis kelayakan usaha yang akan dijalankan. (ata)