itnmalangnews.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang kok menggelar lomba batik? Barangkali ada yang bertanya-tanya seperti itu. Teknik dan seni sepintas memang tidak memiliki titik temu.
Di sela-sela penjurian, Sabtu (15/12), itnmalangnews.id berkesempatan berbincang dengan Mohammad Reza, ST.,MURP., selaku ketua panitia lomba batik. “Lomba batik merupakan gagasan inovatif ITN Malang menyambut dies natalis ke-50. Selama ini belum ada lomba batik Malangan yang spesifik, jadi kami memilih tema candi. Ini juga menunjukkan kepedulian ITN Malang terhadap seni dan budaya,” jabar Reza akrab disapa.
Menurut Reza, dengan mengambil tema candi terdapat lebih banyak gagasan yang bisa dipertanggungjawabkan dari sisi ilmiah dan diaplikasikan dalam karya. “Ada beberapa tahapan, yang pertama adalah ekspresi para leluhur yang terepresentasikan dalam relief-relief candi. Lalu lomba ini berupa adopsi karya dari candi untuk diaplikasikan dalam desain batik. Nantinya, insyaaAllah ditindaklanjuti dengan mengadakan workshop terkait aplikasi seni dan budaya serta pameran karya,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai dosen Perencanaan Wilayah dan Kota ini.
Baca juga: Uniknya Batik Karya Arief Setyawan, Motifnya Aktifitas Kegiatan Planologi
Baca juga: Awali Peringatan Dies Natalis ke-50, ITN Malang Outbound dan Tanam Pohon di Alas Pinus Coban Talun
Seni dan teknik apabila dianalisis lebih jauh memiliki keterkaitan. “Kalau diaplikasikan ke bangunan, sudah pasti arsitektur berperan. Alatnya bisa dari Teknik Mesin. Teknik Kimia bertugas membuat pewarna batik ramah lingkungan. Teknik Industri membantu industrialisasinya, dan masih banyak lagi. Sebenarnya semua hal saling berhubungan,” pungkasnya. (ata)