Andri Kusuma lulusan terbaik Teknik Mesin D-3, Fakultas Teknologi Industri (FTI), ITN Malang. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Kelapa muda. Buah satu ini memang menyegarkan bila ditambah es, serta dikonsumsi saat cuaca panas. Apalagi kios kelapa muda mudah ditemukan di sepanjang jalan, atau keramaian. Sering kita lihat penjual kelapa muda saat membelah kelapa masih manual menggunakan golok besar. Aktifitas ini tentunya sangat merepotkan jika kelapa yang harus dibelah berjumlah banyak. Untuk itu Andri Kusuma membuat mesin pembelah kelapa muda dengan sistem hidrolik. Mesin pembelah kelapa ini tentunya lebih aman, dan memudahkan penjual kelapa muda.
Andri Kusuma merupakan lulusan terbaik Teknik Mesin D-3, Fakultas Teknologi industri (FTI), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Pada skripsinya ia mengambil judul Perencanaan Sistem Hydraulic Pada Mesin Pembelah Kelapa Muda. Menurutnya sistem hidrolik pada mesin pembelah kelapa muda ini merupakan bagian yang sangat penting.
Baca juga: Muhammad Alfian Fauzannova Membuat Mesin Pelet Ergonomis Untuk Home Industri
“Saya merencanakan komponen sistem hidrolik dan menentukan perhitungan sistem hidrolik yang digunakan pada mesin pembelah kelapa muda,” kata wisudawan ke-70 ITN Malang ini. Untuk skripsinya Andri bimbingan oleh Dr. Aladin Eko Purkuncoro, ST., MT.
Metode yang diterapkan dalam perencanaan sistem hidrolik pada mesin pembelah kelapa muda ini diawali dengan perencanaan konsep, penyajian gambar, dan identifikasi alat dan bahan. Mesin pembelah kelapa menggunakan konstruksi besi hollow yang dipadukan dengan besi UNP, sementara bagian yang terkena food grade memakai paduan besi stenlis.
“Penggeraknya memakai listrik. Awalnya menggunakan daya listrik 3 fase dimodifikasi menjadi 1 fase (menyesuaikan suplai daya listrik rumah),” ujar pemilik IPK 3,78 ini.
Menurutnya, pengoperasian mesin pembelah kelapa muda dengan sistem hidrolik ini cukup mudah. Memakai saklar on-off untuk menghidupkan dan mematikan listrik. Mesin bekerja pengoperasiannya memakai tuas. Saat tuas maju maka pisau akan membelah kelapa, setelah membelah tuas akan ke belakang dan pisau posisinya akan ke atas. Di bawah pembelah kelapa dipasang wadah penampung air kelapa yang dilengkapi jalur air untuk memasukkan air kelapa ke dalam teko.
“Prosesnya hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu menit dari mulai mengambil kelapa, menaruh kelapa pada alat, hingga alat bekerja membelah. Kalau untuk membersihkan alatnya ya tinggal disiram air,” imbuh pemuda asal Kota Malang ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)