itnmalangnews.id – Kebanyakan orang pada siang hari saat Ramadan lebih suka berdiam diri di rumah, atau tempat teduh. Apalagi saat cuaca terik seperti pada Ramadan 1444 H kemarin. Namun, berbeda dengan mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Mereka bergotong-royong membersihkan sampah di pinggir sungai di Jl. Raya Gembrung, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Mengangkat tema Melindungi bumi kita dengan prinsip lingkungan bebas sampah. Kegiatan peduli terhadap lingkungan ini dikemas dengan nama ‘Lensa Kita’. Sebagai bagian dari memperingati Hari Bumi, 22 April 2023. Kegiatan digagas oleh Divisi Kominfo, Himpunan Mahasiswa PWK (HMPWK), pada Minggu, (16/4/2023) lalu.
Baca juga: Terapkan Beberapa Mata Kuliah, Mahasiswa PWK ITN Malang Kunjungi Tiga Kementerian
Menurut Cindie Suparyati Muarsarsar, anggota Divisi Kominfo, melihat kondisi sekitar sungai banyak ditemukan sampah. Dengan bersih-bersih sampah di pinggir sungai, harapannya akan mengurangi dampak dari bencana alam seperti banjir, dan lain sebagainya.
“Puasa bukan menjadi halangan untuk beraktivitas. Kegiatan ini sudah menjadi proker (program kerja) kami. Jadi tetap harus dilaksanakan meskipun bertepatan dengan bulan puasa. Alhamdulillah teman-teman yang berpuasa masih kuat. Sekalian menguji kesabaran,” kata Cindie sambil bercanda, saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp akhir April 2023 lalu.
Untuk menuju ke pinggiran sungai ke-25 mahasiswa kampus biru ini harus berjalan kaki. Posisi sungai dari jalan desa agak turun ke bawah. Sebelum mengumpulkan sampah mereka memakai sarung tangan plastik. Sehingga lebih leluasa memasukkan berbagai sampah ke dalam trash bag (plastik sampah hitam).
Dikatakan Cindie, mahasiswa pun membersihkan sungai bersama-sama. Ada yang membersihkan sampah di pinggiran sungai, ada juga yang di tengah sungai. Pada waktu itu aliran sungai tidak terlalu deras, meskipun badan sungai lumayan lebar. Sampah yang paling banyak dikumpulkan adalah sampah plastik sisa bungkus berbagai produk mulai bungkus sabun cuci, sabun mandi, shampo, bungkus makanan dan minuman, ada juga pampers.
Baca juga: Himakpa Ajak Mahasiswa Jawa Barat Arungi Sungai Brantas
“Pampers bekas ini sebenarnya sampah yang sulit terurai. Kami juga menemukan baju bekas yang nyangkut di pinggiran sungai. Padahal seharusnya lokasi tersebut menjadi tempat aliran sungai,” lanjut mahasiswa semester 6 ini.
Atas rekomendasi masyarakat setempat, sampah yang terkumpul kemudian dijadikan satu di sisi agak jauh dari aliran sungai, dan yang terjangkau oleh masyarakat. Karena jarak TSP cukup jauh, nantinya warga setempat yang akan mengurus sampah-sampah tersebut.
“Semoga masyarakat setempat bisa lebih peduli dengan lingkungan terutama di daerah aliran sungai,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)