itnmalangnews.id – Bela diri bukan hanya olahraga laki-laki, sebab atlet-atlet perempuan pun tidak kalah mahir. Salah seorang atlet perempuan tersebut berada di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Dia bernama Arlita Melly Dyah Putri Diana, mahasiswi Teknik Lingkungan S-1 angkatan 2019.
Arlita Melly Dyah Putri Diana, mahasiswi Teknik Lingkungan ITN Malang, Juara 1 pada Kejuaraan Nasional Open Turnamen Pencak Silat Yogyakarta Championship VI Tahun 2019. (Foto: Istimewa)
Baca juga: www.itn.ac.id
Lita berhasil menjadi juara 1 dalam lomba skala nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Yogyakarta pada 22—23 Oktober 2019 di GOR Amongrogo Yogyakarta. Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 5000 peserta dari berbagai kalangan serta perguruan silat. Atlet Tapak Suci tersebut mengikuti cabang fighter kelas A dewasa. Pada kelas ini, peserta memiliki rentang berat badan 45—50 kg.
“Saya berlatih Tapak Suci mulai kelas 1 SMP. Lama-lama saya mengikuti lomba sebagai kontingen pemda. Awalnya coba-coba di bidang seni, tapi ternyata lebih cocok di fighting. Prestasi yang berhasil saya capai sebelum ini adalah menjadi pesilat terbaik putri Kota Probolinggo 2017 dan juara 1 di UMS National Championship 2018,” kata Lita ketika ditemui di ruang humas, Sabtu (26/10).
Ia bercerita jika dua lawan terakhir yang dihadapi saat di Yogyakarta merupakan lawan terberat. Lawannya saat semifinal berasal dari Jakarta. Sementara itu, saat final ia menghadapi PSHT Bekasi.
Alumnus SMA 2 Probolinggo ini rajin berlatih meski harus menumpang ke kampus tetangga, Universitas Brawijaya (UB). Tak jarang ia juga berlatih di depan kos. “Tapak suci tidak ada di ITN. Saya biasa latihan di UB dan di depan kos. Kalau sedang di kos saya banyak berlatih sprint dan pemanasan fisik lain,” lanjutnya.
Sekitar dua bulan lagi, Lita akan ujian kenaikan tingkat untuk memperoleh sabuk biru pelatih. Ia merasa tanggung jawabnya akan semakin besar tetapi ia tetap semangat. Sebab, salah satu cita-cita Lita adalah bergabung dalam timnas. (ata)