
itnmalangnews.id – Slogan “Safety First” yang mendunia hanya wacana jika tidak disertai dengan aksi nyata. Safety First diwujudkan dengan pemahaman dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Menyadari pentingnya belajar K3, Himpunan Mahasiswa Mesin D-3 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadikan K3 sebagai materi Kuliah Tamu, Sabtu (04/05).
Pemaparan materi K3 oleh Heru Sulistiono. (Foto: Ata/itnnews)
Mengenai pelaksanaan, Freddy Dwi Pebrianto, ketua pelaksana, menyebutkan kuliah tamu sudah menjadi program kerja rutin himpunan. Selaras dengan tema kuliah tamu ‘Strategi Pemantapan SDM dalam Dunia Kerja dengan Menerapkan K3’, kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa setelah lulus. “Kami ingin membekali mahasiswa, apalagi K3 belum ada mata kuliahnya. Semoga teman-teman semester 2, 4, dan 6 bisa aktif berdiskusi serta berbagi pengalaman dengan pembicara,” tutur Freddy.
Pembicara yang hadir merupakan alumnus Teknik Mesin D-3 ITN Malang, Heru Sulistiono. Di awal, ia menjelaskan salah satu tujuan K3 adalah melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di lingkungan tempat kerja. “Kita tidak bisa menghilangkan bahaya secara penuh, tetapi kita meminimalisir sebisa mungkin dengan sistem K3. Dengan kata lain, kita mengontrol risiko,” jelas Heru.
Bahaya yang dimaksud Heru bersumber dari tiga faktor yakni, biologi, kimia, dan fisika. Sumber bahaya biologi adalah bakteri, virus, jamur, tanaman, dan binatang. Sumber bahaya kimia meliputi material beracun, mudah meledak, korosif, dll, sedangkan sumber bahaya fisika berasal dari ketinggia, alat berat, suhu, dan cahaya.
Baca juga: Alumni Teknik Kimia dari Abu Dhabi National Oil Company Ingatkan Pentingnya Keselamatan Kerja
Baca juga: Beginilah Cara Belajar Mengoperasikan Pabrik Ala Seminar Nasional Teknik Kimia
Selain dipahami di taraf individu, K3 diterapkan sebagai kesatuan. Koordinasi sangat penting di sini. “Inisiatif boleh, tapi jangan lupa komunikasikan dulu dengan rekan-rekan lain agar bisa saling mengingatkan dan membantu. Jangan sampai salah langkah, di taraf industri kita tidak bisa bermain-main,” pesan Heru. (ata)