Fardiah Qonita Ummi Naila lulusan terbaik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S-1 ITN Malang pada wisuda ke 64-65 ITN Malang Tahun 2021. (Foto: Yanuar/humas)
itnmalangnews.id – Peran aktif keterlibatan masyarakat dalam penataan ruang maupun pengawasan ruang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. Atau yang biasa disebut communicative planning (perencanaan komunikatif). Namun, sayangnya dalam proses penataan ruang masyarakat mengalami keterbatasan informasi serta tidak semua lapisan masyarakat memahami informasi penataan ruang.
Baca juga: www.itn.ac.id
Celah inilah yang dilihat oleh Fardiah Qonita Ummi Naila, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Lulusan terbaik PWK S-1 pada wisuda ke 64-65 ITN Malang Tahun 2021 ini membuat sebuah aplikasi game bernama Q-Taru. Dengan aplikasi tersebut, generasi muda diharapkan bisa lebih memahami ilmu penataan ruang dengan cara yang menyenangkan lewat media permainan.
Baca juga: Tutut Suryani Laporkan Kerusakan Jalan di Kabupaten Malang Lewat Website
“Masyarakat selama ini beranggapan, bahwa penataan ruang adalah tanggung jawab pemerintah dan akademisi. Padahal masyarakat juga punya tanggung jawab yang sama,” ujar Fardiah.
Menurutnya, kondisi tersebut sebagai ruang kekosongan yang perlu diisi melalui edukasi Q-Taru dalam penataan ruang sejak usia dini kepada masyarakat. Khususnya kalangan pelajar sebagai bagian dari masyarakat. Dimana mereka sudah memiliki pemahaman kognitif, mampu berpikir secara struktur.
Baca juga: Perspektif Mahasiswa PWK terhadap Sumber Daya Air di Malang Raya
“Untuk mengetahui efektivitas penggunaan permainan Q-Taru, saya sudah melakukan penelitian pada siswa SMA. Dan menurut penelitian relative efektif sebagai media pembelajaran penataan ruang,” lanjut wisudawan terbaik dengan nilai IPK 3,70 ini.
Fardiah Qonita Ummi Naila bersama dosen dan mahasiswa PWK melakukan uji coba permainan Q-Taru di Kampus 1 ITN Malang. (Foto: Mita/humas)
Agar bisa diunduh oleh masyarakat, aplikasi Q-Taru sudah tersedia di playstore. Ia berharap, aplikasi Q-Taru nantinya bisa dikenal oleh masyarakat luas terutama pelajar SMA sebagai salah satu media pembelajaran dalam penataan ruang. Sehingga kedepannya ada peran kritis masyarakat untuk dapat melakukan pengawasan terhadap penataan ruang
“Saya berharap Q-Taru bisa dikenal oleh masyarakat luas dan bisa berkembang lebih komprehensif membahas dan menjadi salah satu media pembelajaran dalam pengenalan penataan ruang. Dan, saya juga berharap bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan keilmuan saya berkaitan dengan penataan dan perencanaan wilayah kota,” tutupnya. (me/Humas ITN Malang)