Rendy Anugerah Dwiputra lulusan terbaik Prodi Teknik Industri S-1, FTI, ITN Malang, pada wisuda ke-71 periode 1 tahun 2024. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Kebanyakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak melakukan pengukuran produktivitas dan profitabilitas. Padahal pengukuran ini bisa menjadi acuan dalam meningkatkan produktivitas usaha. Hal ini juga terjadi pada UMKM Mekar Jaya, salah satu UMKM produsen tempe di Kampung Sanan, Kota Malang.
Kampung Sanan terkenal dengan produksi tempenya. Baik untuk dijual mentah maupun dijadikan keripik tempe sebagai oleh-oleh khas Malang. Hal yang dialami UMKM Mekar Jaya adalah hasil produksi seringkali belum mencapai target dan cenderung mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan profit beberapa kali mengalami penurunan.
“UMKM Mekar Jaya menjual tempe mentah yang dibungkus dalam kemasan plastik. Selama ini pemilik tidak pernah mengetahui tingkat produktivitas dan profitabilitas yang telah dicapai. Selama rentang waktu penelitian saya, produksi di UMKM beberapa kali mengalami penurunan produktivitas dan belum mencapai target produksi,” kata Rendy Anugerah Dwiputra.
Baca juga: Prof. Julianus Hutabarat: Teknik Industri Memiliki Poin Plus dibanding Jurusan Lain
Rendy merupakan lulusan terbaik Prodi Teknik Industri S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) dengan IPK 3,78. Putra kelahiran Sumbawa ini ikut diwisuda pada wisuda ke-71 periode 1 tahun 2024. Ia mengangkat skripsi berjudul Usulan Peningkatan Produktivitas dan Profitabilitas Menggunakan Metode American Productivity Center (APC) di UMKM Mekar Jaya.
Menurut Rendy, produksi tempe UMKM Mekar Jaya selain untuk memenuhi pasar wilayah Malang Raya juga dikirim ke luar Malang. Biasanya produk tempe mentah langsung diantarkan ke konsumen. Wilayah penjualannya di Kecamatan Karangploso, Blimbing, Singosari, dan sebagian dikirim ke Surabaya.
Untuk meningkatkan profit, Rendy memberikan usulan perbaikan dengan menentukan tingkat produktivitas dan profitabilitas UMKM Mekar Jaya. Penelitian ini menggunakan metode American Productivity Center (APC) untuk menghitung tingkat produktivitas dan profitabilitas sebagai acuan dasar peningkatan.
“Saya juga melakukan analisis penyebab penurunan produktivitas dan profitabilitas dengan bantuan diagram fishbone. Kemudian untuk data-data kebutuhan penelitian diambil mulai Januari hingga Juni 2023,” lanjut putra pasangan I Made Patrya, dan Baiq Asmayawati ini.
Perhitungan tingkat produktivitas dan profitabilitas dilakukan menggunakan data variabel output dan input pada periode Januari-Juni 2023. Setelah itu akan dilakukan analisis penyebab penurunan produktivitas dan profitabilitas dengan bantuan diagram fishbone.
Setelah mengetahui akar penyebab permasalahannya, akan diberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas UMKM Mekar Jaya. Dari hasil yang didapat diketahui masih terjadi penurunan produktivitas dan profitabilitas di beberapa periode yang disebabkan salah satunya oleh kenaikan harga bahan baku kedelai.
Baca juga: Kolaborasi, Brand Nadiem dan Penjahit Konveksi Lokal Majukan Industri Kreatif
“Dari hasil tersebut kemudian diberikan beberapa usulan perbaikan untuk peningkatan. Salah satunya yaitu melakukan survei harga pasar material-material yang diperlukan dan melakukan negosiasi dengan pemasok pilihannya untuk mendapatkan harga terbaik dengan kualitas yang bagus juga,” jelasnya. Rendy lulus kuliah 3,5 tahun dalam bimbingan skripsi oleh Prof. Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE dan Ir. ST. Salmia L.A, MT.
Teknik Industri S-1 ITN Malang merupakan jurusan tertua di Malang Raya menjadi alasan bagi Rendy memutuskan kuliah di ITN Malang. Selain itu dosen-dosennya juga berpengalaman dan kompeten dibidangnya.
“Banyak juga senior-senior lulusan teknik industri yang telah sukses dengan pekerjaannya masing-masing. Hal tersebut menambah kepercayaan saya untuk berkuliah di ITN Malang,” katanya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)