Agung Mahendro lulusan terbaik Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, ITN Malang pada wisuda ke-71 tahun 2024. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Setiap kegiatan usaha jasa konstruksi akan memunculkan dua hal, yakni keuntungan dan risiko menderita kerugian. Keuntungan akan didapat bergantung pada kecakapan manajer proyek dalam mengelola/ meminimalkan risiko yang akan terjadi. Risiko akan berpengaruh pada tujuan proyek. Untuk itu perlu penanganan yang tepat dalam mengambil keputusan dalam pengelolaan sebuah proyek.
Untuk meminimalisir penyimpangan dari tujuan, maka perlu dilakukan monitoring dan kontrol secara rutin dan berkala pada proyek. Hal inilah yang mendasari Agung Mahendro mengambil penelitian tentang “Pengaruh Manajemen Konstruksi Subkontraktor Terhadap Risiko Kualitas Kinerja Pada Gas Unitization Project Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro”.
Jambaran Tiung Biru (JTB) merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). JTB akan memasok gas sebesar 192 MMSCFD untuk kebutuhan pembangkit listrik dan industri di wilayah Jawa Timur serta Jawa Tengah.
Baca juga: Belajar Otodidak dari Buku, Alumnus Teknik Mesin S-1 Sukses di Dunia Konstruksi
Agung Mahendro, merupakan lulusan terbaik Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), pada wisuda ke-71 tahun 2024. Menurutnya perusahaan-perusahaan subkontraktor yang mempunyai reputasi, pengalaman, dan kompetensi menjadi motivasi yang berpengaruh dalam berkontribusi terhadap kualitas kinerja konstruksi.
“Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berbagai risiko yang terjadi pada sebuah proyek konstruksi,” ujar Agung.
Peraih IPK 3,8 ini menganalisis pengaruh risiko pada proyek terkait risiko teknikal, risiko finansial, risiko sumber daya, risiko manajerial, dan risiko komunikasi dari subkontraktor terhadap kualitas kinerja konstruksi secara langsung. Melalui monitoring dan kontrol sebagai intervening, serta motivasi subkontraktor sebagai moderator.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner dan dokumentasi. Responden yang digunakan sebanyak 39 orang. Mereka terdiri dari personal yang berinteraksi langsung dengan sub kontraktor dari PT Rekayasa Industri yang terlibat dalam paket pekerjaan yang dikerjakan oleh subkontraktor pada proyek Jambaran Tiung Biru.
Berdasarkan hasil analisis SEM-PLS (Structural Equation Modeling – Partial Least Square) didapatkan hasil risiko teknikal dan risiko sumber daya berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kualitas kinerja konstruksi. Risiko finansial dan risiko manajerial memiliki pengaruh tidak langsung secara signifikan melalui monitoring dan kontrol. Risiko teknikal, risiko finansial, risiko sumber daya, risiko manajerial, dan risiko komunikasi yang dimoderasi oleh motivasi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas kinerja konstruksi.
Agung menyadari bahwa untuk mengambil suatu keputusan teknis yang bisa dipertanggungjawabkan ada jenjang hirarki. Serta harus diimplementasikan secara sistematis, agar keputusan bisa di optimalkan sesuai tujuan perusahaan yang searah dengan era industri 4.0.
“Hal ini saya dapatkan ketika kuliah magister teknik sipil di Manajemen Konstruksi ITN Malang,” katanya. Dalam menyelesaikan tesis Agung dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Sutanto Hidayat, MT, dan Ir. Maranatha Wijayaningtyas, S.T., M.MT, Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
Sekarang Agung menjabat sebagai Senior Construction Engineer di PT Rekayasa Industri (Rekind), merupakan anak usaha dari Pupuk Indonesia yang berbisnis di bidang EPC (Engineering, Procurement, Construction). (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)