itnmalangnews.id – Di dunia industri, pengembangan produk dan strategi bisnis memegang peranan penting. Perusahaan yang sama dapat memasarkan produk-produk berbeda di negara tertentu. Suatu produk biasanya memiliki varian serta mengeluarkan versi-versi baru setiap beberapa waktu. Itu adalah bagian dari roda bisnis industri.
Nestle tergolong industri besar dengan 487 pabrik di seluruh dunia. Produk Nestle yang paling sukses, Nespresso, memiliki rahasia umum yakni serba premium. Nestle berani mengeluarkan produk premium karena sudah memperhitungkan secara matang.
“Nespresso sukses karena bahan bakunya saja 10% biji kopi terbaik dunia. Bahan terbaik tersebut diproses dengan teknologi canggih lalu dikemas sedemikian rupa supaya tidak ada kebocoran atau kontaminasi aroma kopi. Cara penyajian menggunakan alat yang didesain khusus agar tekanan dan temperatur konsisten. Segmen kami sudah jelas di kalangan premium, maka manajemen tak luput diperhitungkan,” jelas Enang Noerman Fachjar, S.Si, pembicara Kuliah Tamu Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Selasa (03/03/2020).
KitKat tidak kalah brilian dalam berinovasi. Pada tahun 2017, di Jepang ia meluncurkan produk baru yang lekas menjadi trend dunia. “Dulu biji cokelat yang ada rasa buah ditolak, tapi KitKat justru menjadikannya celah untuk berinovasi. Cokelat pink alias ruby dipasarkan tanpa pewarna dan perasa buatan. Sekarang ruby chocolate menjadi jenis cokelat keempat setelah white, dark, dan milk chocolate,” papar Director Quality Asia Europe tersebut.
Inovasi memang penting, tetapi inovasi tidak selalu berhasil. Ia menyampaikan jika 90% inovasi produk akan tenggelam setelah satu tahun. Menurut Enang, strategi paling utama justru di eksekusi. Sebagus apapun inovasi jika eksekusinya tidak tepat akan sulit bertahan.
Pengalaman berinteraksi dengan berbagai produk di banyak negara membuat Enang mengetahui bagaimana suasana industri. Ia mengingatkan peserta kuliah tamu supaya tidak menjalankan proses produksi atau inovasi yang tidak etis. “Saya pernah ke pabrik cokelat di luar negeri yang alatnya bocor sampai waste melimpah. Di forum perusahaan, saya sampaikan jika tindakan tersebut tidak menghargai petani yang merawat pohon kakao penuh kesabaran. Tiga bulan kemudian saat kesana, alat sudah diperbaiki. Kita sebagai engineer boleh pintar dan sukses, tapi jangan melupakan etika,” pesannya. (ata)