Fransiskus Xaverius Lado wisudawan Teknik Mesin S-1 ITN Malang menyampaikan pengalamannya selama kuliah di ITN Malang. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Rektor Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D, resmi mengukuhkan 578 wisudawan dari dua fakultas dan program pascasarjana. Dengan rincian Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) 296 wisudawan, Fakultas Teknik Industri (FTI) 259 wisudawan, dan program pascasarjana S-2 23 wisudawan. Sebanyak 152 (26,3 persen) wisudawan berhasil lulus dengan predikat cum laude atau dengan pujian.
Pada momen ini juga ikut dikukuhkan 57 wisudawan dari Program Beasiswa KIP-K Kemendikbud RI, dan beberapa wisudawan dari beasiswa Pemerintah Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Dimana salah satu penerima KIP menjadi lulusan terbaik Teknik Geodesi S-1. Pengukuhan dilaksanakan pada gelaran Wisuda ke-72 ITN Malang, Periode II Tahun 2024, di Ballroom Hotel Grand Mercure, Kota Malang, Kamis (19/09/2024).
Rektor ITN Malang dalam sambutannya menyatakan, ITN Malang telah lebih dari 5 dekade berkomitmen dalam mencetak SDM yang unggul dibidang teknologi. ITN Malang tidak hanya memberikan pendidikan berbasis teknologi, namun juga turut membangun karakter, etika, dan semangat untuk terus berinovasi.
“Lulusan ITN Malang harus menjadi trend setter, bukan trend follower. Mereka harus memiliki kompetensi dalam persaingan di dunia kerja, serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,” ujar rektor.
Baca juga: Percepat Lulusan Terserap Industri, Pusat Karir ITN Malang Gelar Campus Hiring Bersama HPI-Agro
Untuk itu, ITN Malang terus mengembangkan inovasi di bidang penelitian dan teknologi melalui Pusat Penelitian dan Inovasi (Research and Innovation Centre). Beberapa pusat-pusat kajian unggulan (center of excellences/COE) dikembangkan untuk memfasilitasi aktivitas dosen dan mahasiswa di bidang research, project maupun partnership dengan dunia industri. Antara lain: Renewable Energy, Smart Grid, Artificial Intelligence and Internet of Things; Manufacture, Energy Conversion, Material Forensic and Composition; Big Data, Software and Application developments; DCONS (Digital Construction and Smart Urban Management); Photogrammetry and Mapping; Public Policy in Planning and Development; Trading, Cryptocurrency and Business Simulation; dan Start Up Development.
“Ini merupakan pusat-pusat unggulan sebagai embrio yang akan kami kembangkan bersama, antara dosen dan mahasiswa,” sambung rektor.
Menurut rektor, ITN Malang terus berupaya membangun jejaring kerja sama dengan mitra industri, pemerintah daerah, serta institusi dalam dan luar negeri. Para dosen juga dituntut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkaya bahan ajar agar relevan dengan perkembangan Iptek. Mahasiswa dilatih terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, sehingga nantinya terbiasa dengan lingkungan dan tuntutan kerja.
Selain itu program studi di ITN Malang telah bekerja sama dengan lembaga sertifikasi dan kementrian untuk memberikan uji kompetensi unggulan bagi mahasiswa. Program MBKM mandiri juga didorong untuk menambah pengalaman mahasiswa di dunia kerja. Ini sebagai upaya membangun portofolio mahasiswa sejak awal mereka masuk, sehingga ketika lulus dapat memenuhi permintaan yang dipersyaratkan dunia kerja.
Jejaring dengan alumni juga dikembangkan melalui Pusat Karir dan Platform ITN-Verse. Platform ini akan menghubungkan ratusan ribu alumni ITN Malang yang telah sukses di dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri dengan kampus. Melalui platform ini, informasi/ kesempatan kerja, magang dan internship dari jejaring alumni dan industri akan dikirimkan secara langsung kepada mahasiswa. Campus hiring and recruitment telah dilakukan dengan mendatangkan perusahaan/ industri berskala nasional dan internasional.
“Bapak ibu sekalian, campus hiring ini ternyata telah membantu mahasiswa mendapat kesempatan lebih awal untuk mendapat peluang kerja. ITN Malang terus berupaya mendekatkan dunia industri dan mendampingi mahasiswa sehingga mereka bisa mencapai kesuksesan,” jelas rektor.
Sebagai salah satu bukti campus hiring telah sukses membantu mahasiswa mendapatkan pekerjaan, rektor mengundang salah satu wisudawan untuk maju ke depan. Adalah Fransiskus Xaverius Lado wisudawan dari Teknik Mesin S-1, asal Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
“Dia bukan wisudawan terbaik, bukan wisudawan istimewa. Tapi, dia bisa menjadi inspirasi karena punya tekad kuat, dan pantang menyerah untuk menyelesaikan studinya. Saya mengundang Fransiskus Xaverius Lado dari Teknik Mesin,” kata rektor bersemangat.
Baca juga: Teknik Mesin S-1, Lepas 47 Mahasiswa Magang Industri di Berbagai Perusahaan dan Institusi Ternama
Rektor menjelaskan mahasiswa ITN Malang tidak hanya dari Jawa, NTT, dan lainnya, tapi juga dari seluruh Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri. Fransiskus Xaverius Lado kini sudah diterima di PT Hartono Plantation Indonesia (HPI Agro). Merupakan salah satu perusahaan multinasional di Indonesia yang rutin melaksanakan campur hiring di ITN Malang.
“Statement yang saya dapat dari HPI Agro, lulusan ITN Malang adalah sarjana tangguh. Tidak mudah menyerah dan bisa beradaptasi dimanapun. Ini bisa menjadi inspirasi bagi yang lainnya. Di ITN Malang kami tidak sekedar mengajar tapi kami mengenal satu persatu mahasiswa kami,” tegas rektor.
Untuk memberi inspirasi dan menyemangati Fransiskus dan wisudawan lainnya, momen wisuda ini secara khusus memutarkan video ucapan selamat wisuda dari Yasinta Loga. Yasinta merupakan ibunda Fransiskus yang tidak bisa hadir saat wisuda karena suatu hal.
Yasinta Loga adalah orang tua tunggal dari 3 anak. Sebagai buruh perkebunan sawit di Malaysia dengan upah yang tidak terlalu besar dia berjuang menguliahkan Fransiskus. Ayah Fransiskus bernama Silverius Logo, dan telah meninggal dunia saat Fransiskus memasuki semester 5. Hari ini saat Fransiskus diwisuda genap 3 tahun kematian ayahnya. Saat masa-masa kepergian ayahnya, Fransiskus merasa patah semangat untuk kuliah, dan merasa hilang arah.
“Saya sampai semester 6 tidak kuliah. Jadi saya bisa lulus Ibulah yang mendorong saya kuliah. Ibu juga yang berjuang (membiayai) sampai saya lulus,” ceritanya dihadapan wisudawan dan orang tua wisudawan.
Motivasi semangat juga datang dari Program Studi Teknik Mesin S-1 dan teman-temannya. Dia juga mendapat informasi campus hiring HPI Agro dari kampus. “Bapak Eko Yohanes kaprodi kami banyak memberikan motivasi kepada kami mahasiswa, khususnya saya. Tidak hanya soal akademik, namun setelah lulus kami mau ke mana, ini yang kami pegang” katanya. Kisah Fransiskus harapannya menjadi inspirasi bagi semua. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)