Muhammad Fulkun Nada, Anggota Luar Biasa HIMAKPA ITN Malang sekaligus mahasiswa Arsitektur ITN Malang saat berada di puncak Gunung Raung, (Agustus 2023).
Awal Mula
Tulisan ini saya tulis sebagai kado ulang tahun yang saya persembahkan untuk Himpunan Mahasiswa Teknik Pencinta Alam (Himakpa), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Dimana sebelumnya saya sudah menargetkan untuk menerbitkan sebuah buku di tahun yang sama saat Reuni 45 Tahun HIMAKPA. Namun sayangnya project-nya per hari ini belum selesai. Semoga di reuni 50 tahun HIMAKPA ini penulis bisa me-launching buku yang masih tergarap setengah jalan.
Permulaan
Seperti yang kita ketahui, sejarah mahasiswa pencinta alam yang dilahirkan di muka bumi oleh sekelompok mahasiswa di UI tahun 1964 terlahir dari para pemikir yang hebat dan luar biasa. Semua aktivitas di dalamnya terbungkus dengan kreatifitas yang terkonsep, dan kemudian dilaksanakan adalah buah dari sebuah pemikiran.
Begitupun HIMAKPA ITN Malang terlahir dari orang-orang yang penuh inovasi. Setiap insan di dalamnya dituntut untuk terus kreatif dalam hal apapun, bahkan dalam hal seremeh membentuk jadwal piket kebersihan sekretariat. Ide HIMAKPA sudah ada sejak 45 tahun yang lalu dimana pada zaman itu kreativitas masih sedikit dibatasi oleh rezim otoriter orde baru. Namun saya meyakini situasi pada saat itu tidak membunuh kreatifitas para punggawa di tubuh organisasi.
Himakpa saat ITN Malang masih bernama ATN.
Tumbuh dan Berkembang
Sepuluh tahun, dua puluh tahun, tiga puluh tahun, empat puluh tahun, dan tahun ini HIMAKPA genap berusia 45 tahun. Banyak sekali hal bermanfaat yang lahir dari para anggota organisasi. Entah saat masih menjabat sebagai pengurus aktif organisasi, ataupun ketika sudah kembali ke kampung halaman masing-masing untuk mengabdi dengan cara masing-masing.
Dari tahun ke tahun, dari pengurus ke pengurus, selalu ada cerita yang membuat saya secara pribadi terkagum (entah ini saya berlebihan atau tidak dalam mengungkapkan). Seperti contohnya, ada salah satu senior saya angkatan tahun 80-an yang mengabdikan diri untuk energi baru terbarukan dengan cara membangun panel surya untuk mushola-mushola di daerah terpencil di seluruh pelosok negeri yang belum teraliri listrik. Ada juga yang berkontribusi di dunia atlit, ada juga di bidang pembangunan, dan masih banyak lagi lainnya.
Dari pengurus aktif di sepuluh tahun terakhir yang saya juga terlibat didalamnya, tidak sedikit hal positif yang lahir dari buah pikiran para anggota HIMAKPA. Mulai dari pembentukan atlet, mengembangkan dan aktif di misi kemanusiaan (SAR, relawan bencana, dll), sampai menghidupkan ruang-ruang diskusi untuk kelestarian alam. Dan masih banyak hal yang tidak mungkin saya tulis semua disini. Saya yakin setiap anggota HIMAKPA punya cara masing-masing untuk memajukan bangsa dan negara.
Harapan Selalu Berkiprah
Dalam sebuah organisasi pasti mempunyai dinamika yang tidak selalu berjalan dengan baik-baik saja. Berbekal pengalaman dalam berorganisasi dengan segala kerumitan dan kendala yang dihadapi kita bisa memberikan sebentuk pengabdian dalam skala dan dampak yang lebih besar. Tugas kita bersama sebagai sebuah organisasi yang sudah dianggap matang di umur yang hampir setengah abad untuk saling mensupport dan menguatkan satu sama lain. Bukan malah saling menjatuhkan bahkan saling hujat.
Di bagian ini harapan saya untuk HIMAKPA ITN Malang agar selalu bisa berkiprah, berkontribusi, dan melanjutkan cita-cita mulia para pendiri bangsa. Mungkin terdengar berlebihan, namun bukankah hal besar dimulai dari hal-hal kecil yang positif. Terlepas dari hal-hal positif yang sudah saya tulis di tulisan ini, semoga hal buruk atau negatif yang masih ada di tubuh organisasi segera berubah menjadi baik. Panjang umur hal-hal baik.
Selamat Ulang Tahun Ke-45 HIMAKPA-ku, mari saling bergotong-royong untuk kebaikan semua yang ada di alam semesta.
Kontributor :
Muhammad Fulkun Nada, mahasiswa Arsitektur S-1 ITN Malang
Anggota Luar Biasa HIMAKPA ITN Malang