
itnmalangnews.id – Dr. Rer. Nat I Wayan Karyasa, S.Pd, M.Sc menyampaikan kalau membuat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mampu melatih kompetensi abad ke-21. Sadar atau tidak, PKM mengembangkan kompetensi seseorang baik hard skill maupun soft skill. “Selain hard skill tentang judul yang diajukan, membuat proposal PKM menuntut kita untuk berpikir kreatif dan membangun karakter. Dalam menuliskannya saja, kemampuan komunikasi mahasiswa sudah bertambah karena bisa mengubah bahasa visual menjadi bahasa nalar,” tukas Wayan, Sabtu (16/11).
Pemaparan materi dari Dr. Rer. Nat I Wayan Karyasa, S.Pd, M.Sc. (Foto: Yanuar/ Humas ITN Malang)
Baca juga: www.itn.ac.id
Wayan kemudian berbagi kiat sukses menyusun proposal PKM di Sosialisasi PKM Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Kegiatan diadakan di Ruang Amphi lantai 3 Gedung Elektro Kampus 2 ITN Malang. “Berpikirlah kritis dan kreatif. Pahami hakikat dan panduan. Mengertilah karakteristik setiap skim PKM. Dan jangan lupa berlatih menyusun proposal secara berkelompok,” pesannya pada peserta yang terdiri dari dosen pembimbing dan mahasiswa pengusul PKM.
Menurut Wayan, kreativitas yang dituangkan dalam proposal PKM adalah ilmu terapan, jadi bukan berupa penelitian dasar. Pengusul PKM juga harus patuh pada format yang ditetapkan. Mereka wajib menyampaikan gagasan sesuai aturan atau akan tersingkir.
Jenis-jenis PKM ternyata berkaitan satu sama lain. Keterkaitan ini tampak dalam skema yang boleh dipilih satu jenis atau dirampungkan bertahap. “Tahap paling awal level gagasan, yakni PKM Gagasan Tertulis (GT). PKM GT dapat dilanjutkan ke level riset dan pengembangan yaitu PKM Penelitian dan PKM Karsa Cipta. Dua PKM ini bisa diimplementasikan dalam PKM Teknologi, PKM Pengabdian Masyarakat, serta PKM Kewirausahaan. Untuk PKM Artikel Ilmiah tidak boleh menggunakan judul yang sama, sebab masing-masing PKM memiliki luaran berupa artikel. Baru-baru ini juga bertambah satu jenis lagi yakni PKM Gagasan Futuristik Konstruktif,” jelas Wayan.
Baca juga: Monev PKM Lolos Delapan Tim, Asesor Apresiasi Karya Mahasiswa
Baca juga: Target Lolos Ajang Bergengsi PIMNAS, ITN Malang datangkan Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti
Ide PKM bisa didapat dari mana saja. Wayan menegaskan jika kreativitas adalah kuncinya. “Kreativitas menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah. Hal ini dapat dicari di sekitar kita. Misalnya digitalisasi seni lokal atau alternatif peralatan ramah lingkungan,” tuturnya.
Mengenai sosialisasi PKM hari ini, Wakil Rektor III Kemahasiswaan Fourry Handoko, ST, SS, MT, Ph.D, menyampaikan tahapan ke depan masih banyak. Peningkatan kapabilitas dosen pembimbing dan koreksi proposal adalah contoh langkah yang menanti di depan.
“Persaingan lolos PKM amat ketat. Masih ada tahapan-tahapan sebelum diupload, baik di internal maupun eksternal. Mohon kalian tetap semangat,” kata Fourry. (ata)