itnmalangnews.id – Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Malang, Drs. Djupriyanto Agus Susilo, Msi, menyatakan bahwa setidaknya ada 800 bidang di kabupaten Malang yang belum terdaftar. Jumlah ini terbilang cukup banyak jika dibandingkan dengan jumlah petugas BPN yang hanya 7 orang. Sementara pemerintah mentargetkan 2025 semua tanah sudah terdaftar. “Keluarnya instruksi presiden 2018 tentang pendaftaran tanah ini, membuat kita harus bekerja keras, sayangnya petugas kita hanya 7 orang,” terang Djupriyanto saat menjadi pembicara di kuliah tamu Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Senin (16/04).
Memang menurut Djupriyanto, Kabupaten Malang merupakan kabupaten yang memiliki daerah paling luas nomer dua di provisi Jawa Timur. Namun demikian pihaknya akan berusaha keras untuk mewujudkan instruksi presiden di tahun 2025. Karena itu dia membuka peluang bagi para mahasiswa yang ingin terlibat membantu dalam proses pendataan ini. “Rekan-rekan mahasiswa bisa terlibat dalam kegiatan ini, misalnya kita menargetkan setiap tahun selesai 100 bidang tanah, maka pada 2025 sudah tinggal sedikit yaitu 100 bidang aja,” tuturnya.
Baca: Kuliah Tamu Teknik Geodesi ITN Malang Hadirkan Guru Besar Wako University Jepang
Baca: Geodesi ITN Malang Gelar Workshop 3D Geographic Information System Bagi Guru dan Dinas
Lebih jauh, dia berharap akademisi dapat mewujudkan foto udara spasial yang sangat akurat. Sehingga nantinya proses pengukuran dapat dilakukan dengan foto udara tanpa harus pengukuran langsung ke lahan. Sejauh ini BPN Kabupaten Malang sudah menerapkan Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL). “PTSL ini nanti akan memperjelas tanah privat dan publik, batas desa, dst,” kata dia. (her)