
itnmalangnews.id – Mensukseskan kegiatan Adiwiyata merupakan salah satu bentuk dukungan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang kepada SMAN I Karangan Trenggalek. Untuk itu sebanyak lima tenaga ahli diberangkatkan oleh rektor sebagai narasumber guna perencanaan taman hidroponik pada awal bulan Mei lalu.”ITN diminta untuk menjadi narasumber di SMAN I Karangan. Karena ITN sudah menjalin MoU dengan MGBK Trenggalek maka kami mengirimkan tim ahli untuk membantu,” terang Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, rektor ITN Malang, Senin (14/5).
Kegiatan ini menurut pria asal Lombok itu merupakan realisasi dari program kerjasama antara ITN Malang dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Kabupaten Trenggalek. Kerjasama yang terjalin melingkupi pengabdian kepada masyarakat, pengembangan sarana dan prasarana serta sharing keilmuan antara sekolah dengan ITN Malang yang disesuaikan dengan kompetensinya. “ITN Malang siap memfasilitasi kebutuhan sekolah yang tergabung dalam MGBK Trenggalek,” ujar dia.
Sementara itu Ir. Budi Fathony, MTA, tim ahli yang turut ke SMAN I Karangan Trenggalek menuturkan, lima tim ahli ITN Malang mengemban misi menjadi narasumber sesuai disiplin ilmu masing-masing. “Di sekolah tersebut akan ada kegiatan Adiwiyata. Jadi tim dari ITM Malang yang akan membantu lengkap dari berbagai disiplin ilmu,” terang dosen arsitektur ini.
Sebagai tenaga ahli arsitek dan landscape, Budi ikut membantu membuat masterplan taman hidroponik. Untuk lomba Adiwiyata, SMAN I Karangan merencanakan taman hidroponik dengan luas 50 x 120 meter dengan memanfaatkan lahan di samping sekolahan.
SMAN I Karangan bukan sekedar membuat taman hidroponik. Sekolah yang dikepalai oleh Dra. Reny Yulis Wiyanti, M.Pd., ini nantinya akan mengembangkan taman hidroponik ke berbagai usaha. “Kalau usulan dari tim ahli, taman ini nantinya bisa berkembang ke berbagai sektor,” lanjut Budi.
Baca juga: Kelly Candy, Permen Kencur Jelly Kaya Manfaat Produk Lab. Kimia ITN Malang
Baca juga: Mahasiswa ITN Malang Ngebor Biopori di Tunjungsekar
Dosen asal Malang ini menuturkan, dari kajian tim ahli area taman hidroponik bisa dijadikan rest area. Kemudian panennya bisa dibuat produk olahan yang dapat menjadi produk unggulan sekolah. Belum lagi sampah yang dihasilkan bisa diolah menjadi sampah organik. “Itu kalau dilihat dari kajian arsitektur, tanaman pangan dan lingkungan. Untuk teknologi pengolahan sampah ada tenaga ahli teknologi tepat guna, dan untuk pembuatan konstruksi taman ada tenaga ahli struktur dan bangunan,” tegasnya.
Untuk itu tim ahli ITN Malang yang ditugaskan sharing keilmuwan yakni, Drs. Siswi Astuti, M.Pd., (tenaga ahli tanaman pangan); Ir. Totok Soegiharto, MSME., (tenaga ahli teknologi tepat guna – alat olah sampah); Ir. Bambang Wedyantadji, MT., (tenaga ahli struktur dan konstruksi dan bambu); Dr. Hardianto, ST.,MT., (tenaga ahli lingkungan tentang olah sampah); Ir. Budi Fathony, MTA., (tenaga ahli arsitek dan landscape).