itnmalangnews.id – Kunjungan perwakilan Universitas Teknologi Malaysia (UTM) ke Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi angin segar bagi para peneliti kampus biru tersebut. Pasalnya, kedua kampus bersepakat untuk mengkolaborasikan para penelitinya dalam melakukan research.
Menurut Fourry Handoko,ST., SS., MT., Ph..D, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), sejauh ini ada 10 peneliti ITN Malang yang sangat aktif. Peneliti inilah nantinya yang akan diminta untuk bergabung dengan peneliti dari UTM.
Dari kolaborasi ini, imbuh Fourry, ada banyak keuntungan yang akan didapat baik oleh dosen ITN Malang maupun yang dari UTM. Salah satunya, adalah peneliti semakin banyak menghasilkan hasil penelitian. “Misalnya dari ITN Malang ada dua penelitian, kemudian dari UTM juga ada dua penelitian. Kalau ini dikolaborasi, maka satu orang memiliki empat penelitian. Dan jika ini terindeks Scopus, tentu saja sangat berarti buat ITN juga,” terangnya di sela-sela diskusi dengan perwakilan UTM di ruang sidang rektorat ITN.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor ITN Malang, Dr. Ir. Lalu Mulyadi MT. Bahwa kolaborasi penelitian ini juga akan meningkatkan minat para dosen yang lain untuk melakukan penelitian. “Di ITN ada banyak peneliti, jika mereka itu ada pemantiknya maka semangat akan tumbuh untuk terus meneliti,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Hamdan Said, perwakilan UTM, menyatakan kesanggupannya. Bahkan dia menegaskan jika nanti dari ITN kekurangan dana untuk melanjutkan penelitian maka UTM siap membantu. “Di UTM setiap tahun, dosen yang tanpa jabatan wajib membuat lima artikel terindeks Scopus, dan kami diberi dana enam juta rupiah pertahun untuk itu. Jika ITN kekurangan dana, kami siap untuk itu,” ujarnya. (her)