itnmalangnews.id – Rabu pagi (23/09) warga masyarakat Sumbersari di sekitaran Jalan Sigura-gura bersama civitas akademika ITN Malang menggelar sholat Idul Adha berjamaah di halaman kampus 1 ITN Malang. Sekitar 500 orang melaksanakan sholat dengan khusyuk. Sejak pukul 05.00 WIB, sepanjang jalan depan kampus ITN sudah steril dari pengguna lalu lintas, hanya pejalan kaki yang akan menunaikan ibadah sholat Idul Adha yang boleh memasuki area ITN Malang.
Hari Raya Idul Adha disebut juga dengan Hari Raya Qurban atau Yaum al-Nahr, karena pada hari itu dan tiga hari sesudahnya (tanggal 11 s.d. 13 Dzulhijjah) yang disebut hari Tasyriq, umat Islam disunnahkan menyembelih hewan qurban untuk dibagi-bagikan kepada kaum fakir miskin. Di samping itu juga dinamakan Hari Raya (lebaran) Haji, karena pada waktu itu umat Islam dari seluruh penjuru dunia melaksanakan prosesi ibadah haji.Dalam hal ini bertindak sebagai Imam sholat adalah Ust. Akmali Musta’mal, sedangkan Khotibnya Ir. H. Bahroini yang juga merupakan Sekretaris MUI Kota Malang. Dalam khutbahnya beliau menyampaikan pentingnya momentum Idul Adha sebagai formula untuk mendekatkan diri kepada Allah (Taqarrub ilallah) dan wujud kedekatan terhadap sesama manusia dengan jalan berbagi. Qurban merupakan suatu titik balik yang multi fungsi, baik sebagai napak tilas peristiwa bersejarah Nabi Ibrahim dan Ismail, juga peringatan saudara kita yang sedang menjalankan ibadah haji di Makkah al Mukaromah.
Sholat Idul Adha yang dilaksanakan di halaman kampus ITN Malang mendahului pengumuman resmi dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dalam sidang isbat yang masih akan dilaksanakan sore nanti. Meskipun begitu, umat Islam yang menjalankan sholat Idul Adha pada tanggal 23 September 2015 juga tidak menyalahi keabsahan, karena dalam metode Hisab tanggal 23 September 2015 sudah masuk waktu hari raya Idhul Adha 1436. Indonesia menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan, karena keduanya adalah sebuah rahmat dan merupakan suatu keniscayaan.(fat)