
itnmalangnews.id – Sepuluh tim yang lolos ke babak final berhak mengikuti sesi presentasi Lomba Kuat Tekat Beton (LKTB) Education of Civil Engineering (Ecive) di Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Mereka menyisihkan lebih dari 30 tim lain yang mengirimkan video kuat tekan beton. Tahap seleksi dilakukan secara daring dengan mixing dan pengujian beton di kampus masing-masing peserta.
Kaprodi Teknik Sipil, Ir. Wayan Mundra, MT, berpesan agar mahasiswa Teknik Sipil terus belajar dan berinovasi. (Foto: ata/ itnmalang_news)
Baca juga: www.itn.ac.id
Ketua Pelaksana Ecive, Wahyu Bangkit Pangestuaji, mengutarakan jika penilaian tidak hanya dari kekuatan tekan beton. Faktor inovasi juga amat berpengaruh. “LKTB ini metitikberatkan untuk membuat beton yang kuat, inovatif, dan ramah lingkungan. Tiap tim boleh berinovasi dengan bahan-bahan tertentu, baik sebagai pengganti suatu bahan atau pelengkap bahan lain. Tema yang kami angkat adalah Inovasi Beton Ramah Lingkungan dan Mutu Tepat,” papar Bangkit, Sabtu (07/03/2020).
Beberapa inovasi yang panitia temui menggunakan batu bata, abu sekam padi, cangkang telur, dan kulit kerang. Abu sekam padi dapat menggantikan fungsi semen. Penambahan cangkang telur yang kaya kalsium membuat kelekatan semen semakin merata. Untuk mutu tepat sendiri merupakan kesesuaian kuat tekan asli dan kuat tekan rencana yang dihitung sebelumnya.
Baca juga: ITN Malang Panen Prestasi, Tim Mahasiswa Teknik Sipil Borong Juara I dan II LKTB 2019
Baca juga: Atlet ITN Malang Sabet Juara 3 Ju-Jitsu Tingkat Nasional di Surabaya
Kaprodi Teknik Sipil, Ir. Wayan Mundra, MT, berharap agar setiap peserta bisa mendapatkan banyak manfaat dengan berpartisipasi dalam Ecive. Ia pun mengungkapkan tanggung jawab dan kebanggaan insan Teknik Sipil. “Mudah-mudahan gagasan brilian tadi tidak sebatas untuk mengikuti lomba. Saya harap Anda sekalian bisa belajar banyak hal di sini. Anda sekalian adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa. Dan apabila kelak Anda menekuni Teknik Sipil, Anda merupakan salah satu pihak yang akan terjun langsung dalam pembangunan,” tutur Wayan.
Berdasarkan pengumuman terakhir, tim Anak Sipasan dari Universitas Andalas menjadi juara pertama. Selanjutnya di posisi juara kedua ada tim Doremi Cube dari Universitas Muhamadiyyah Surakarta. Tim Malugaya dari Universitas Gajah Mada menyusul sebagai juara ketiga. (ata)