Eko Rusdianto Mambuhu lulusan terbaik Magister Teknik Industri ITN Malang pada wisuda ke 1 tahun 2023. (Foto: Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Tidak mudah bagi Eko Rusdianto Mambuhu memutuskan melanjutkan studi ke jenjang magister. Apalagi ia tengah bekerja. Dengan pertimbangan matang akhirnya Eko mengambil dan menyelesaikan studi di Prodi Teknik Industri S-2, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Bahkan putra kelahiran Luwuk Sulawesi Tengah ini akhirnya menjadi lulusan terbaik Magister Teknik Industri ITN Malang pada wisuda ke 1 tahun 2023.
Baca juga: www.itn.ac.id
“Butuh pertimbangan matang bagi saya melanjutkan kuliah, karena saya berstatus karyawan swasta. Namun, melihat kondisi arus global maka saya memutuskan melanjutkan studi untuk mendukung karir saya,” ujar Eko.
Setelah melalui pencarian dan pertimbangan, akhirnya Eko menjatuhkan pilihan di ITN Malang. Ia mengatakan, ITN memiliki beberapa keunggulan. Pertama, ITN Malang masuk ke dalam salah satu perguruan tinggi unggulan LLDIKTI Wilayah 7. Kedua, ITN Malang meraih peringkat 1 kategori institut dari ratusan perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Ketiga, ITN Malang beberapa kali telah meraih penghargaan AKU (Anugerah Kampus Unggulan).
“Setelah membandingan mata kuliah dan kurikulum dengan beberapa kampus lain, ternyata saya merasa cocok dengan mata kuliah di Magister Teknik Industri ITN Malang, kebetulan saya memang menyenangi dunia rekayasa atau engineering,” jelasnya.
Peraih IPK 3,72 ini mengungkapkan, biaya kuliah di ITN Malang cukup terjangkau untuk level S-2, dan pembayarannya juga mudah bisa diangsur sesuai kemampuan dan kesepakatan. Dan paling penting waktu dan jam perkuliahan yang daring/online sangat memungkinkan baginya untuk menjalani dua peran sekaligus sebagai karyawan dan juga sebagai mahasiswa.
Baca juga: Lea Mahdarina, Anggota DPRD Kota Malang Raih Gelar Magister Teknik di ITN Malang
Sebagai tugas akhirnya, Eko menyusun tesis dengan judul “Analisis Manajemen Risiko untuk Menurunkan Risiko Operasional di PT XYZ”. Ia menjelaskan, dalam dunia bisnis pasti menghadapi yang namanya ketidakpastian. Unsur ketidakpastian ini seringkali menimbulkan suatu kerugian, karena kurangnya informasi mengenai yang akan terjadi.
Kerugian atas unsur ketidakpastian ini (risiko) dapat berwujud dalam berbagai hal baik dalam hal keuangan, hukum, teknologi, ketenagakerjaan, kebijakan, operasional, politik, sosial dan lain sebagainya. Untuk itu, agar dapat menanggulangi segala risiko yang mungkin terjadi diperlukan sebuah proses yang dinamakan manajemen risiko.
PT XYZ dalam menjalankan operasional bisnisnya masih memakai indikator kinerja yang skor pencapaiannya kurang dari 100 persen dan dianggap sebagai risiko di lingkup operasional perusahaan.
“Tujuan penelitian saya mengusulkan solusi perbaikan atau pengendalian untuk menurunkan risiko operasional serta merekomendasikan treatment versi Risk Management ISO 31000,” jelasnya Eko yang sekarang bekerja di PT Silica Minsources Jaya.
Baca juga: Wisudawan Terbaik Teknik Listrik Rancang Alat Pantau Cuaca dan Polusi Udara
Secara garis besar tahapan yang dilakukan dibagi menjadi dua tahapan alur penelitian yaitu tahap analisis dengan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan analisis pemetaan Risk matrix. Selanjutnya diikuti langkah perbaikan dengan menggunakan Fishbone Diagram dan Pareto Diagram. Pada analisis menggunakan FMEA akan diperoleh nilai berupa RPN (Risk Potential Number) dari masing-masing risiko, kemudian untuk analisis Risk matrix didapatkan kategori dampak dari masing-masing risiko. Untuk tahap perbaikannya yakni menggunakan Fishbone diagram yaitu brainstorming tentang setiap resiko.
“Dengan melakukan brainstorming akan diperoleh berbagai sudut pandang terkait risiko operasional yang ada, sehingga mendapatkan pemecahan masalahnya. Setelah dilakukan usulan pengendalian (solusi/aksi lanjut dan monitoring), peneliti kemudian melakukan perhitungan kembali untuk dapat menganalisa hasil sebelum dan sesudah dilakukan pengendalian,” tandasnya. Dalam tesisnya Eko dibimbing oleh Ir. Fuad Achmadi, M.Sc, Ph.D, dan Dr. Ellysa Nursanti, ST, MT. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)