Tempat Lampu Tidur karya mahasiswa Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024, ITN Malang. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Kayu merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaannya melimpah di Indonesia, sehingga industri kayu olahan tumbuh subur di berbagai daerah. Kayu dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan, mulai untuk bahan bangunan, perabot/furniture, dekorasi, dan lain sebagainya.
Dalam proses pengolahan kayu kerap menghasilkan limbah yang bisa dimanfaatkan sebagai palet kayu / wood pallet. Palet kayu biasanya terbuat dari bahan kayu berkualitas baik yang dirancang untuk menahan beban. Palet kayu ini memiliki tampilan unik, sehingga cocok digunakan sebagai bahan dekorasi.
Baca juga: Nata Karya 3.0 Penilaian dan Pameran Karya Mahasiswa Arsitektur
Melihat potensi tersebut 4 mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) memanfaatkan palet kayu sebagai wadah lampu yang unik dan estetik. Usahanya ini kemudian diberi nama KayuLuminar Lamp. Digawangi oleh mahasiswa Arsitektur, B D R Juan Septhian Kurniawan, (232201), dan 3 mahasiswa Teknik Industri, Fanni Corneliya Br Ginting (2313001), Jason Novellino (2313007), Muhammad Rizal Ferdiansyah (2313019). Dari kegigihan usahanya ini mereka lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024.
“Kayu sebenarnya merupakan salah satu material konstruksi yang dapat diperbaharui, dan sangat mendukung program eco green. Oleh karena itu kami berkeinginan mengembangkan potensi olahan kayu lokal dari jenis palet kayu untuk KayuNite Lamp. Sekaligus untuk mengurangi limbah kayu palet,” ujar ketua tim B D R Juan Septhian Kurniawan yang akrab disapa Diaz, saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp. Diaz bersama tim dibimbing oleh dosen Teknik Industri, Drs. Sumanto, M.Si.
KayuNite Lamp akhirnya menjadi nama brand dari usaha KayuLuminar Lamp. Wadah lampu ini terbuat dari palet kayu jati yang berkualitas sehingga lebih awet, sekaligus membantu pengepul kayu dalam mengolah limbah bekas palet menjadi produk yang berkualitas.
Tim Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024, ITN Malang. Kika: B D R Juan Septhian Kurniawan, Fanni Corneliya Br Ginting, Jason Novellino, dan Muhammad Rizal Ferdiansyah. (Foto: Istimewa)
KayuLuminar Lamp mencerminkan keindahan dan kehangatan alam melalui lampu tidur. Setiap lampu tidur dibuat dengan teliti dari bahan kayu berkualitas tinggi. Lampu tidur lebih dari sekedar alat penerangan, tetapi juga merupakan bagian dari pengalaman tidur yang nyaman dan menenangkan.
“Kami mengangkat produk ini karena menurut kami masih belum banyak beredar di masyarakat. Padahal memiliki potensi tinggi khususnya bagi para pecinta barang yang bernilai seni. Dengan menggunakan kayu sebagai bahan utama, kami ingin menghadirkan nuansa alam yang damai dan menyenangkan ke dalam ruang tidur, menciptakan atmosfer yang hangat dan menenangkan untuk istirahat,” jelas Diaz.
Setelah palet kayu dibeli dari pengepul, palet kemudian dikeringkan, dan dilakukan pengamplasan. Lalu dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Tahap proses perakitan dengan menyusun bingkai yang menumpuk, dan dipasangkan dengan alasnya. Pada bagian sisi bawah produk diberi jalur kabel dan pemasangan saklar lampu. Fitting lampu dipasang pada bagian dalam beserta lampunya. Selain itu, steker dipasangkan pada ujung kabel untuk memudahkan penggunaan produk. Langkah ini penting untuk memastikan produk siap digunakan dengan baik dan aman.
Baca juga: Mahasiswa Teknik Kimia Bantu Atasi Stunting dengan Olahan Bahan Lokal
Usaha KayuLuminar Lamp masih dalam tahap awal. maka cara pemasarannya dibuka dengan sistem pre order dan ready stock. Target pasarnya untuk penggemar dekorasi rumah, pasar wisata dan souvenir, pasar online dan e-commerce, pasar pameran seni dan kerajinan, serta komunitas pecinta alam. Dengan target usia mulai 15 tahun keatas terutama konsumen rumah tangga.
“Pemasaran ini menjadi kendala kami. Membangun usaha yang belum dikenal oleh publik memang tantangannya banyak. Makanya kami menggunakan media sosial untuk mengenalkan konten KayuNite Lamp, sehingga meningkatkan visibilitas dan membangun citra merek,” ungkapnya yang berharap usaha memasarkan produk ini bisa turut membantu ekonomi masyarakat. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)