Siswa SMA Negeri 11 Surabaya serius mendengarkan penjelasan tentang PLTS dari mahasiswa Teknik Elektro S-1 ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Belajar semakin menyenangkan. Begitulah yang dirasakan oleh 355 siswa SMA Negeri 11 Surabaya. Didampingi 10 guru mereka belajar energi baru terbarukan dan kota ramah lingkungan di Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), Selasa (05/11/2024). Kunjungan belajar yang dikemas dalam kegiatan “Outing Class Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)” ini mengambil tema “Gaya Hidup Berkelanjutan Menuju Transisi Energi Ramah Lingkungan”.
Baca juga: Melek Teknologi, ITN Malang Adakan Bimtek PLTS Bagi Petugas Teknisi PLTS Terpusat Mahakam Ulu
Rombongan kelas X SMA Negeri 11 Surabaya terbagi dalam tiga kelompok besar. Masing-masing kelompok diterima di Ruang Amphi Mesin Lt 2 oleh Wakil Rektor 3 ITN Malang, Dr. Hardianto ST., MT; Ruang Amphi Elektro Lt 3 diterima oleh Wakil Dekan 3 FTI ITN Malang, Drs. Sumanto, M.Si., dan satu kelompok langsung berkeliling mengunjungi beberapa laboratorium dan spot pendukung lainnya.
Hardianto menyampaikan selamat datang kepada para siswa di kampus teknik dan bisnis ITN Malang. ITN merasa terhormat dipilih menjadi kampus tujuan outing class SMAN 11 Surabaya. Selain menjelaskan sekilas lokasi kampus dan program studi, Hardianto juga memberi motivasi kepada para siswa untuk melanjutkan kuliah.
“Sekarang adik-adik masih kelas X, masih ada waktu untuk menentukan jurusan saat nanti lulus, dan memutuskan melanjutkan kuliah. Anda harus bersyukur. Jika kelak orang tua masih mampu dan bisa membiayai kuliah, maka manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kami akan menunggu Anda sekalian di ITN Malang dua tahun lagi,” ujarnya.
Kedatangan rombongan SMA Negeri 11 Surabaya dipimpin oleh Wakasek Humas Drs. Koes Widjanarko. Wakasek yang akrab disapa Pak Koes ini mengatakan, outing class ke ITN merupakan keputusan sekolahan karena melihat kampus ITN Malang memiliki PLTS dan sedang mengembangkan teknologi pengolahan sampah.
Menurutnya, tiap tahun sekolah mengadakan kegiatan ke luar (ke kampus) sebagai pembelajaran lapangan untuk siswa. Kampus yang dikunjungi berbeda-beda menyesuaikan dengan materi di kurikulum P5 pada bulan tersebut. Untuk bulan ini materinya berkaitan dengan energi baru terbarukan. Jadi sekolah memutuskan berkunjung ke ITN Malang.
“Mengingat nantinya setelah lulus sekolah tidak semua siswa akan diterima di kampus negeri. Tentunya harus ada pilihan alternatif di kampus lain, maka kami mengarahkan ke sini (ITN Malang). Semoga anak-anak kami bisa memilih ITN sebagai kampus alternatif saat nanti memutuskan kuliah,” ungkapnya.
Di ruang amphi para siswa juga disambut oleh kakak-kakak Duta Kampus ITN Malang. Mereka juga diajak belajar mengenal energi baru terbarukan hingga sistem pembangkit tenaga listrik oleh mahasiswa Teknik Elektro S-1. Mulai dari sistem pembangkit listrik tenaga surya, tenaga bayu, dan pikohidro. Siswa juga dikenalkan tentang perencanaan kota ramah lingkungan oleh tim Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S1 ITN Malang. Dan pada sesi terakhir siswa mengikuti tes bakat minat yang dipandu oleh Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITN Malang.
Sementara para siswa yang berada di laboratorium dibagi lagi dalam kelompok kecil untuk bergantian mengunjungi PLTS on-grid, power house, Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH), solar tracker, dan belajar perencanaan kota lewat maket dengan mahasiswa PWK di Hall Gedung Kuliah Elektro.
Riko, siswa SMAN 11 Surabaya mengapresiasi kunjungan ke ITN Malang. Menurutnya banyak teknologi baru yang dipelajari seperti PLTS, power house, dan lainnya. Namun, yang paling menarik baginya adalah saat belajar mengenai simulasi smart home sistem. Smart home sistem atau rumah pintar di Laboratorium EBT ITN Malang merupakan smart home versi kecil.
“Smart home bisa menghidupkan dan mematikan lampu, TV, dan elektronik lainnya lewat HP (handphone). Ini seru!” katanya antusias.
Karisa Maharani juga senang bisa berkunjung ke PLTS. Dia melihat langsung aplikasi EBT di lapangan. Di ITN Malang Karisa mendapat informasi dan pengalaman berguna untuk studinya. Bahkan dia juga memahami tentang inverter, sebuah alat/perangkat elektronik yang berfungsi mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC).
“Di PLTS juga ada inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC,” katanya. Dimana panel surya menghasilkan arus DC yang kemudian diubah ke listrik AC untuk disalurkan ke rumah-rumah,” jelasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)