Putri Indonesia 2023 foto bersama Teh Selerejo inovasi mahasiswa ITN Malang di booth KWT Srikandi, Desa Sumberejo, Kota Batu. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Selerejo, teh seledri produk inovasi mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menjadi salah satu daya tarik pada Expo Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara 2023, Kota Batu, Jawa Timur. Teh Selerejo membawa berkah bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi, Desa Sumberejo, Kota Batu pada pameran yang digelar oleh Pemkot Batu melalui Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu pada Kamis-Minggu (16-19/11/2023) lalu.
Event yang digelar di halaman Parkir Timur Balai Kota Among Tani Kota Batu ini merupakan rangkaian kegiatan perayaan HUT ke 22 Kota Batu. Diikuti oleh BUMN, pelaku wisata, dan UMKM, dengan menampilkan pameran produk pariwisata daerah, produk ekonomi kreatif, festival kuliner, gelar seni budaya, dan lain sebagainya. Expo Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara menjadi agenda tahunan untuk mempromosikan sektor pariwisata, ekraf, seni budaya tradisi, hingga produk-produk UMKM Kota Batu.
Baca juga: Mudahkan dan Perluas Penjualan, PPK Ormawa ITN Malang Ajari Warga Sumberejo Operasikan Website
Hadirnya Teh Selerejo pada event tersebut berawal dari produk inovasi dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2022, ITN Malang. Mahasiswa Teknik Kimia S-1, dan Teknik Informatika S-1 ITN Malang memberi pelatihan dan pemasaran dari daun seledri yang diubah menjadi teh yang kemudian diberi nama Teh Selerejo. Selain Teh Selerejo saat pameran juga ditampilkan pasta tomat hasil binaan PPK Ormawa 2023 ITN Malang.
Ibu Rini, Anggota KWT Srikandi menyatakan, Teh Selerejo yang diproduksi oleh KWT Srikandi, Desa Sumberejo ini juga ikut menjadi bagian program binaan BRI melalui program kluster. Sehingga event kemarin menjadi pameran perdana bagi KWT Srikandi dengan fasilitas booth yang disediakan oleh BRI.
“BRI tertarik sehingga Teh Selerejo masuk jadi binaannya. Kami mendapat support peralatan dan mengikuti pameran-pameran secara berkelanjutan. Kami anggota KWT Srikandi juga memiliki planning memproduksi teh secara berkelanjutan,” kata Rini saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp.
Menurut Rini, ibu-ibu anggota KWT memiliki satu panduan resep yang sama, dengan satu merek Teh Selerejo. Namun, untuk produksi tehnya akan dikerjakan di rumah masing-masing anggota. Sementara untuk pemasarannya tetap satu pintu lewat KWT Srikandi.
Baca juga: Bersama PPK Ormawa ITN Malang, Desa Sumberejo Buat Biobriket Potensi Ekspor
“Kemarin saat pameran stand kami juga dihadiri oleh dinas pertanian. Jadi, dengan adanya teh seledri banyak pihak yang ikut terangkat, dan ikut mensupport. Karya ITN Malang berkah (bagi kami), ibu-ibu anggota KWT semangat, dan semua saling melengkapi,” ungkapnya.
Sementara, Dwi Ana Anggorowati, ST, MT, dosen pendamping PPK Ormawa 2022, ITN Malang menjelaskan, Teh Selerejo merupakan produk dari program PPK Ormawa ITN Malang. Memanfaatkan daun seledri dari produk pertanian desa setempat. Kini Teh Selerejo telah menjadi salah satu produk unggulan Desa Sumberejo.
Selain Teh Selerejo yang berbentuk celup, pada event pameran di Kota Batu, KWT Srikandi juga menyajikan Teh Selerejo kemasan botol siap minum. Hal ini untuk memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan teh seledri siap minum.
“Untuk teh siap minum mereka (KWT) yang menciptakan formulanya. Teh celup juga sudah banyak yang repeat order, sehingga ada permintaan untuk teh siap minum,” kata Dwi Ana saat ditemui di Kampus 2 ITN Malang beberapa waktu lalu.
Selain teh seledri ada juga pasta tomat binaan PPK Ormawa 2023 ITN Malang yang turut dipamerkan. Menurut Dwi Ana pasta tomat ini cukup mendapat antusias dari KWT. Selama ini ibu-ibu mengetahui pasta tomat dipasaran ada yang meninggalkan bekas di tangan maupun di wadah. Sementara pasta tomat dalam pelatihan PPK Ormawa 2023 terbuat dari tomat asli tanpa bahan tambahan, jadi lebih aman.
Dengan adanya teknologi dari mahasiswa ITN Malang produk pertanian Desa Sumberejo yang tadinya tidak dikelola bisa menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomis, dan punya daya jual.
“Apa yang telah diinisiasi oleh PPK Ormawa 2022 sangat membantu terhadap pemberdayaan ibu-ibu di Desa Sumberejo. Dari yang semula mereka tidak bekerja akhirnya bisa memproduksi, menjual, dan mendapat pemasukan. Ini menjadikan Sumberejo akhirnya punya produk unggulan. Insyaallah ini bisa menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)