Antonio Heltra Pradana, S.T., MURP., dosen PWK ITN Malang, saat menjelaskan cara pengoperasian drone kepada peserta pelatihan. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Penggunaan teknologi khususnya pada bidang perencanaan telah menjadi suatu tuntutan dasar seorang planner. Apalagi di era postmodern dimana suatu hal dapat dengan mudah tergantikan dengan sesuatu yang baru, yang lebih bernilai tinggi dari sebelumnya. Seperti halnya kebutuhan planner/perencana terhadap kecakapan dalam mengoperasikan drone atau pesawat tanpa awak yang digunakan untuk melakukan survei pemetaan.
Baca juga: www.itn.ac.id
Pentingnya pengoperasian drone bagi planner ini dijawab oleh Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang untuk melaksanakan program pelatihan dasar drone. Diikuti oleh 16 peserta dari mahasiswa ITN Malang praktek pelatihan drone dilaksanakan di Perumahan Bulan Terang Utama, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada Kamis (01/06/2023).
Menurut Antonio Heltra Pradana, S.T., MURP., dosen PWK ITN Malang, tujuan pelatihan drone adalah untuk mempersiapkan mahasiswa agar semakin paham terhadap teknologi. Apalagi prodi juga memiliki drone yang bisa dimanfaatkan untuk pelatihan. “Pelatihan ini juga untuk menyiapkan mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah. Seperti pemetaan sederhana, atau membuat video profil (tugas). Kalau dari udara view lebih bagus,” ujar Heltra akrab disapa, yang juga menjadi pemateri pelatihan.
Baca juga: Terapkan Beberapa Mata Kuliah, Mahasiswa PWK ITN Malang Kunjungi Tiga Kementerian
Untuk memperlancar praktek pelatihan dasar drone terlebih dahulu peserta diberikan materi singkat terkait teknis dan operasi alat. Selain Heltra pemateri lainnya adalah Leonardo Brian Fernanda. Pelatihan memanfaatkan dua alat pilot drone dengan kapasitas 4 baterai. Setiap baterainya, mampu terbang hingga 30 menit, sehingga para peserta diperbolehkan menerbangkan drone selama 5 sampai 6 menit.
“Sebelum drone diterbangkan peserta perlu memberikan perhatian khusus untuk mengenal dan paham setiap bagian alat drone sebelum proses take off,” kata Heltra.
Menurut Heltra, pertama yang perlu diperhatikan adalah memeriksa kesiapan drone. Diantaranya, pemasangan SD card kamera drone, memastikan baterai drone dan controller-nya penuh, melepaskan penutup lensa gimbal kamera dan mengetahui daya jelajah drone, durasi terbang, serta jarak jelajah terjauh yang masih terjangkau sinyal.
Kedua, pasang baling-baling dan pelindungnya. Pada umumnya, drone mempunyai baling-baling yang harus dipasang sesuai keterangan arahnya. Pasang sesuai kode atau penanda warna yang benar, karena jika salah memasang drone tidak akan bisa terbang. Ketiga, menyalakan drone controller dengan menyambungkan ponsel yang sudah terinstall aplikasi DJI dengan alat controller tersebut, sembari menunggu keterangan “connecting” pada layar. Terakhir, lakukan kalibrasi untuk mengunci titik awal lokasi penerbangan drone.
Baca juga: Bina Desa Mahasiswa Teknik Industri Berikan Edukasi PHBS, Menggambar, Hingga Game
Peserta mengamati dengan teliti semua instruksi pelatih. Lebih jauh, tahap selanjutnya adalah menerbangkan drone, dengan menggunakan tombol arah controller. Dengan standar teknis setiap peserta mampu menerbangkan drone, sambil sesekali mengambil gambar dari video drone.
Setiap peserta dibimbing menerbangkan drone menggunakan radius tertentu dengan gaya melingkar, memutar, turun, naik, geser kiri serta ke arah kanan. Selama kurang lebih 2 jam berjibaku dengan pengoperasian alat pilot drone, akhirnya kegiatan pelatihan diakhiri dengan evaluasi sekaligus proses tanya jawab. Para peserta terlihat masih antusias, kendati matahari sudah benar-benar terik.
Salah satu peserta yang antusias mengikuti pelatihan drone adalah Ardan mahasiswa PWK ITN Malang. Menurutnya, mahasiswa khususnya PWK wajib menguasai drone untuk menguatkan skill pemetaan. “Saya merasa benar-benar terbantu dengan kegiatan ini. Pelatihan perlu secara rutin dilaksanakan, agar terbentuk kompetensi planner yang ideal,” tukas Ardan.
Ia menambahkan, program pelatihan dasar drone perlu dijadikan agenda tahunan. Ardan juga berharap agar semua mahasiswa PWK memiliki niat sekaligus idealisme yang sama dalam menyiapkan diri menjadi perencana yang kompeten di masa datang. (Yohanes/Mita Humas ITN Malang)
Internship Humas ITN Malang: Yohanes Thadeus Goo, mahasiswa PWK S-1, ITN Malang, Angkatan 2021.