itnmalangnews.id – Bagi Azrul Haifan, skripsi atau penelitian sejenis dapat ditemukan di lingkungan sekitar. Sebagai mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, ia tergerak melihat sistem penjadwalan praktikum masih manual.
Baca juga: www.itn.ac.id
“Saya ingin bikin sistem penjadwalan praktikum yang membantu pihak administrasi program studi dan tidak banyak bentrok dengan kesibukan kelas mahasiswa. Masalah yang pernah terjadi adalah jadwal lama keluar, kadang mendadak, dan sering diganti,” ungkap Azrul.
Sekitar tiga bulan Azrul membuat sistem ini. Untuk pengumpulan data, ia merasa lebih mudah karena berkoordinasi dengan pihak prodi. Setelah beberapa kali berkonsultasi, Azrul pun menemukan metode paling efektif yang bisa ia usulkan.
“Kendala yang saya alami di cara kerja. Metode genetika yang saya pilih aturannya terlalu umum sehingga harus merancang dari 0. Sistem juga saya ubah sekitar empat kali revisi karena belum cukup sesuai,” kata Azrul menceritakan kesulitannya.
Pembuatan sistem tersebut diawali dengan mengecek praktikan dan mata kuliah yang ditempuh, memetakan, lalu mengelompokkan lebih jauh. Azrul membuat “ruangan” sejumlah praktikum dengan kapasitas tiap ruangan 20 siswa. Jumlah “ruangan” yang dipakai sekarang adalah empat. Puncaknya, ruangan dan praktikan dicek sampai bertemu nilai bentrok (error) terkecil.
“Ada 50 x 18 solusi jadwal yang ditawarkan, tinggal memilih yang terbaik. Sistem ini sudah dicoba, error sekitar 2,3 persen. Kalau jadwal manual dulu error bisa di atas 15 persen. Sistemnya sudah saya serahkan ke admin, saya harap dapat digunakan di sana,” tutup mahasiswa asal Gresik ini.
Nilai error sistem Azrul dapat diminimalkan lagi tergantung pada waktu pengumuman mata kuliah yang diambil dan penyusunan jadwal. Dengan kondisi sama, meski jumlah solusi yang ditawarkan sama bukan mustahil nilai error mendekati 0 persen. Tentang Azrul pribadi, saat ini ia sudah menyelesaikan studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,89. (ata)