Anto Baret (tengah) musisi sekaligus budayawan Malang menghadiri dies natalis Himakpa ITN Malang ke 43, Rabu malam (21/04/2021). (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Anto Baret, musisi sekaligus budayawan Malang menghadiri acara dies natalis Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam (Himakpa) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ke 43 yang digelar di Shila Tirta, kolam renang dan café, Tumpang, Kabupaten Malang, Rabu malam (21/04/2021). Acara yang dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan itu turut dihadiri pula oleh alumni Himakpa dari berbagai angkatan.
Baca juga: www.itn.ac.id
Performa Anto Baret memang sangat dinanti oleh anggota dan sesama alumni Himakpa. Seperti halnya Ahmad Dayu Agung Sugiharto alumnus Himakpa yang menyempatkan diri hadir. “Alhamdulillah, Mas Anto Baret juga hadir saat dies natalis Himakpa. Beliau alumnus sekaligus salah satu pendiri Himakpa di tahun ‘78 dan juga salah satu pendiri KPJ (Komunitas Penyanyi Jalanan). Ada sesi bincang-bincang bareng dengan Mas Anto Baret dan kami semua bernyanyi bersama,” kata Dayu yang pernah menjabat sebagai Ketua Himakpa 2018, saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp
Baca juga: Kembara Himakpa ke Gunung dan Hutan Konservasi, Berkunjung ke Tahura
Dayu mengatakan, secara pribadi ia merasa berkesan kepada pengurus dan panitia dies natalis. Pasalnya meski musim pandemi dan bulan ramadan, panitia tetap menggelar acara dan konsisten menerapkan protokol kesehatan. Bahkan tidak melupakan rangkaian ibadah bulan ramadhan yang dibuktikan dengan acara bernuansa islami.
“Semoga di 43 tahun ini (Himakpa) bisa terus berkembang dan melahirkan solusi-solusi kreatif dalam setiap kegiatannya. Serta bisa melibatkan masyarakat, bukan hanya anggota Himakpa atau mahasiswa ITN,” kata Dayu.
Baca juga: Tanggap Darurat Pasca Gempa Bumi ITN Malang Lepas Relawan ke Tumpakrejo
Kehadiran Anto Baret menjadi kado tersendiri bagi anggota Himakpa Kampus Biru. Pasalnya Anto Baret merupakan pencipta lagu hymne Himakpa “Himakpa Bernyanyi” dan semboyan Himakpa “Yang Maha Esa dan Alam Hanya Satu. Yang Satu Itu Aku Cinta”.
Menurut Ketua Himakpa Syauqi Azhar Dani, Anto Baret menghadiri dies natalis untuk bertemu serta melepas rindu dengan saudara-saudara di Himakpa. “Mas Anto Baret merupakan salah satu pendiri Himakpa. Dalam kegiatan tersebut beliau menyampaikan berbagai motivasi yang sangat menginspirasi dan menyebarluaskan semangat ke-Himakpa-an kepada seluruh anggota,” cerita Syauqi, saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp, Minggu (25/04/2021).
Performance musikalisasi Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam (Himakpa) ITN Malang. (Foto: Istimewa)
Mengusung tema “Bersemi – Bersinergi dengan Pandemi” Himakpa mencoba terus melangkah dalam berkegiatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. “Kami ingin tetap berkarya dan berkreasi sekalipun dalam keadaan pandemi seperti sekarang ini. Pandemi bukan alasan dan dalang dari berbagai keterbatasan, kami akan terus melangkah dan berkarya dengan bersinergi dengannya (pandemi),” imbuh mahasiswa Teknik Informatika ini.
Rangkaian kegiatan dies natalis Himakpa memang tidak melupakan ibadah Ramadhan. Hal ini dikatakan oleh ketua pelaksana dies natalis, Muhammad Bagaskara Putra K. Menurut Bagas, acara dies natalis pada Rabu malam hingga tengah malam menjelang pukul 00.30 WIB itu diawali dengan buka bersama dan salat berjamaah Maghrib, hingga Tarawih bagi yang menjalankan. Sehabis salat Tarawih baru digelar acara dies natalis yang dibuka oleh performance musikalisasi puisi dari anggota Himakpa. Dan dilanjut talkshow oleh Mas Anto Baret, atau biasanya sapa Sam Ot.
“Mas Anto Baret juga menampilkan beberapa lagu, salah satunya adalah “Himakpa Bernyanyi” ciptaan beliau sendiri. Juga ada performance dari Joko Tebon pemusik asli Kecamatan Tumpang serta MPA Nada band yang beranggotakan mahasiswa pecinta alam Malang. Dan untuk acara terakhir kami melakukan renungan suci. Ini sebagai acara puncak dies natalis Himakpa yang diisi dengan doa dan harapan dari semua anggota dan alumni Himakpa,” beber mahasiswa Teknik Elektro S-1 ini.
Menurut Bagas, pada dies natalis kali ini alumni dari luar Malang juga hadir, seperti dari Pasuruan, Surabaya, Kediri, Mojokerto, dan paling jauh dari Semarang. Untuk memfasilitasi anggota dan alumni yang tidak bisa hadir panitia juga menyediakan layanan video conference (Vicon).
Sesuai protokol kesehatan, panitia juga menyediakan masker, hand sanitizer, dan selalu mengingatkan kepada peserta untuk menjaga jarak. Sehingga tema “Bersemi” (Bersinergi dengan Pandemi) diambil untuk mengekspresikan kemauan kuat Himakpa untuk selalu berkarya dan berkreasi di tengah pandemi.
“Karena pandemi semua bentuk kegiatan dibatasi oleh protokol kesehatan, namun kami tetap bisa berkarya dan berkreasi. Pandemi bukan penghambat berjalannya kegiatan, selama kami memakai protokol kesehatan dengan benar. Dan kata “Bersemi” sendiri dapat bermakna bahwa Himakpa akan selalu melakukan regenerasi meskipun dalam keadaan pandemi,” tukas mahasiswa asli Malang ini berharap Himakpa akan terus eksis. (mer/Humas ITN Malang)