Drs. Sumanto, M.Si, PIC (Person in Charge) Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas)
itnmalangnews.id – Sebanyak 6 mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang lolos dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) periode pertama tahun 2021. Mereka yang lolos terdiri dari 2 mahasiswa Program Magang dari Teknik Geodesi S-1 dan Teknik Informatika S-1, serta 4 mahasiswa Program Studi Independen Bersertifikat dari Teknik Informatika S-1, Teknik Industri S-1, Teknik Elektro S-1, dan Teknik Sipil S-1.
Baca juga: www.itn.ac.id
Ke 6 mahasiswa ITN Malang tersebut menjadi bagian dari 13.272 mahasiswa dari 555 perguruan tinggi seluruh Indonesia dengan total 122 mitra penyelenggara program. Mereka lolos setelah menjalani berbagai seleksi, seperti seleksi kelengkapan administrasi, penilaian curriculum vitae, interview, dan lain-lain. Mahasiswa Kampus Biru masing-masing akan magang di PT Berau Coal, PT Impact Byte Teknologi Edukasi, Yayasan Sekolah Ekspor Nasional (2 mahasiswa), PT Paragon Technology and Innovation, dan PT Marka Kreasi Persada.
Baca juga: Berangkat ke Panggungrejo, Tim PHP2D Teknik Kimia ITN Malang Siap Pemberdayaan Masyarakat
Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka merupakan upaya pemerintah untuk menjembatani talenta berkualitas bagi industri sesuai dengan kualifikasi dan cocok dengan budaya organisasi. Bagi mahasiswa sendiri akan mendapatkan pengalaman pembelajaran di luar kampus.
Drs. Sumanto, M.Si selaku PIC (Person in Charge) MSIB ITN Malang menyatakan, mahasiswa yang ikut program akan mengikuti MSIB selama enam bulan mulai 23 Agustus 2021 hingga Februari 2022 nanti. Selain mendapat pengalaman, dengan mengikuti MSIB mahasiswa juga akan mendapatkan pengakuan (rekognisi) 20 SKS.
“Poin plusnya secara akademik dengan magang dan studi independen, sesuai yang disyaratkan oleh Kemendikbud mereka akan mendapatkan pengakuan 20 SKS. Bergantung pada prodi masing-masing cara konversinya ke dalam mata kuliah,” jelas Sumanto saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang beberapa waktu lalu.
Disampaikan Sumanto, Program MSIB sebenarnya seperti kuliah, namun langsung di perusahaan dengan pengembangan hard skill dan soft skill sesuai dengan perusahaan atau instansi tempat MSIB. Tentunya langsung didampingi oleh pendamping yang expert di bidangnya. Selain itu, juga akan ada evaluasi dan hasil kemajuan dari mahasiswa yang bisa dilihat tiap bulan oleh dosen pendamping dari kampus.
“Nanti, di akhir program mahasiswa bisa ikut ujian sertifikasi keahlian dan mendapat sertifikat kompetensi. Perusahaan yang akan mengarahkan ke sana. Manfaat lainnya, di awal sosialisasi MSIB Kemendikbud menyampaikan, perusahaan bersedia merekrut 76 persen dari mahasiswa yang memiliki prestasi,” tambahnya.
Lolosnya enam mahasiswa ITN Malang dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat diharapkan membawa semangat bagi mahasiswa-mahasiswa di lingkungan ITN Malang untuk mengikuti jejak pendahulunya. Pasalnya, Program MBKM akan bisa mendongkrak pemeringkatan kemahasiswaan dan institusi.
“Kami harap untuk program yang akan datang mahasiswa lebih aktif mengambil kesempatan mengikuti Program MBKM. Ini sangat bermanfaat sekali bagi mahasiswa untuk menambah kemampuan di luar akademi,” tutup dosen sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Teknik Industri ITN Malang ini. (me/Humas ITN Malang)