
itnmalangnews.id – Setelah empat tahun merantau dari kampung halaman di Nusa Tenggara Timur (NTT), pada akhir September Reynhard Bayu Pranandha Ghunu diwisuda sebagai wisudawan terbaik Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Pemuda ini berhasil meraih angka Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,64. Reynhard pun lulus tepat 8 semester.
Reynhard Bayu Pranandha Ghunu, Wisudawan Terbaik Teknik Sipil ITN Malang. (Foto: Yanuar/ Humas ITN Malang)
Baca juga: www.itn.ac.id
Selama empat tahun kuliah di ITN Malang, Reynhard mencetak sejumlah prestasi. Timnya menjadi Juara 3 Lomba Kuat Tekan Beton Nasional (LKTB) 2018 di Universitas Kristen Petra. Setahun kemudian, ia menjadi ketua tim untuk kompetisi tersebut di tempat yang sama. Hasilnya, timnya meraih Juara 1 Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB) 2019.
“Bikin beton itu gampang-gampang susah. Kami harus banyak berlatih cara mencampur, penambahan air, dan teknis-teknis lain sebab jago hitungan saja tidak cukup. Kalau untuk lomba, biasanya kami juga dituntut membuat beton yang ramah lingkungan,” ujar lulusan SMA Negeri 1 Waingapu ini.
Prestasi-prestasi dalam hal beton terasa berharga sebab itu adalah bidang Teknik Sipil yang ia gemari. Meski demikian, Reynhard memilih bidang lain untuk skripsinya. “Sebetulnya saya memang suka beton dan sudah beberapa kali meneliti, tapi untuk jenis beton dan aspal saya sudah sampai jadi asisten laboratorium. Oleh karena itu, untuk skripsi saya beralih ke struktur tahan gempa,” cerita Reynhard.
Tidak hanya keluar dari zona mata kuliah nyaman, skripsi Reynhard menambah tantangan baru. Ia merancang struktur atas dan bawah gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Portal dan pondasi yang ia kerjakan sekaligus biasanya dijadikan dua judul terpisah. Mengenai pemilihan tempat dikarenakan di sana dulu ia melaksanakan kerja praktik sehingga memudahkan koordinasi, mendapatkan denah, dan data tanah.
Selepas lulus dari ITN Malang, Reynhard masih ingin belajar dan meneliti. Ia hendak mencari informasi untuk menempuh studi lanjut. Mengenai jurusan konsentrasi maupun lokasi studi masih dikaji. (ata)