itnmalangnews.id – Berkecimpung di lingkungan pesantren mendorongnya untuk membuat sekolah dengan metode pengajaran sorogan. Metode pengajaran sorogan menurutnya lebih efektif diterapkan di lingkungan sekolah. Konsep bangunannya sendiri akan didesain dengan warna yang berbeda setiap kelasnya. Perencanaan pembangunan sekolah bertema green architecture ini akan dibangun di atas tanah seluas 5 hektar dengan 3 zona, SD, SMP, SMA. Itulah ide utama dalam skripsi Moch. Syahrul Romadhon Soleh yang berjudul “Sekolah Islam Terpadu di Kota Batu dengan Tema Green Architecture”.
Wisudawan terbaik Prodi Arsitektur S-1 Institut Teknik Nasional (ITN) Malang ini mengembangkan konsep skripsinya dengan tetap membawa budayanya. Ia berfikir bahwa setiap orang dalam berarsitektur akan tetap membawa budayanya. Oleh sebab itu green architecture cocok untuk konsep perancangan dalam pendirian bangunan sekolah.
Perhatiannya yang besar terhadap dunia pendidikan membuat ia bercita-cita suatu ketika bisa mewujudkan pembangunan Sekolah Islam Terpadu di daerahnya. “Saya mempunyai cita-cita ingin membuat Sekolah Islam Terpadu, makanya saya mengambil judul tersebut,” akunya.
Selama kuliah pemuda kelahiran Mojokerto, 04 februari 1995 pernah menjadi salah satu tim perancang pasar senggol Kota Malang. Ikut presentasi dan bertemu Wali Kota merupakan kesan tersendiri baginya.
Tidak hanya prestasi akademik yang ia torehkan, mahasiswa yang juga tergabung dalam Save Street Child Mojokerto ini pernah menjuarai banyak lomba yakni, juara 1 Kompetisi IGT (Inscada Got Talent), juara 2 Lomba Yel Pajak, juara 2 dalam Pop Mie Basketball Regional, dan kembali meraih juara 2 dalam ajang Esai National Conference Inovator Nusantara Karya Nyata Anak Bangsa menuju Indonesia Emas 2045 di Semarang dengan judul “BAMBU dan Pendidikan Anak Indonesia”. (ruz/sar)