Mahasiswa Timur Leste Ciptakan Antena Penangkap Energi Bebas Tower Untuk Menghidupkan Lampu
itnmalangnews.id – Mahasiswa Timur Leste bisa jadi saingan berat bagi mahasiswa ITN Malang untuk menjadi yang terbaik saat wisuda, khususnya jurusan teknik elektro spesifikasi telekomunikasi. Pasalnya, jika tahun lalu Amaro Arnaldo Pinto, kini giliran Oscar Da Costa Amaral menjadi yang terbaik, dengan IPK 3,34. Keduanya memiliki jurusan yang sama dan sama-sama berasal dari negara beribukota Dilli.
Ditemui di ruang humas ITN Malang, Oscar menceritakan tentang perjuangannya hingga menjadi wisudawan terbaik. Menurutnya, setamat dari SMK di negaranya dia mendapat beasiswa studi di perguruan tinggi kampung halamannya. Namun demi meningkatkan pengetahuannya dia menolak dan memiliki studi di luar negeri, Indonesia. “Saya menolak beasiswa bukan apa-apa, bukan sombong. Tapi karena saya ingin pengetahuan yang lebih baik lagi,” tutur pria yang suka dengan Arema FC tersebut.
Setelah betul-betul direstui oleh kelurganya untuk studi di luar negeri, anak pasangan Rogerio da Costa dan Rosalia Ferreira itu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia mendapat saran dari pamannya untuk ngambil jurusan teknik elektro spesifikasi telekomunikasi. Hal ini karena sesuai dengan kebutuhan di negara asalnya. “Alumni ITN Malang disana jadi menteri telekomunikasi, dan saya pernah bertemu,” paparnya.
Selama belajar di Indonesia, salah satu fans Barcaleno itu menyatakan bahwa kesulitan pertamanya adalah komunikasi dalam bahasa Indonesia. Mulanya, dia tidak lancar karena di rumah menggunakan bahasa portugis biasanya. Alhasil dia sering tidak mengerti yang disampaikan dosen. Tetapi dia punya cara untuk mengatasi kelemahannya, yaitu setelah jam pelajaran dia datang langsung ke dosen untuk mengulangi penjelasannya atau sekedar bertanya lagi pada teman-temannya yang sudah paham. “Tetapi lama-kelamaan saya lancar bahasa Indonesia, dan tak perlu mengulang-ngulang lagi,” imbuhnya.
Di akhir kuliahnya dia menuntaskan satu skripsi yang penting sebagai tugas akhir, yaitu tentang antena rektifire yang dapat mengubah gelombang bebas dari AC ke DC sehingga hasil akhirnya dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu. Penelitian ini dilakukan di sekitar kampus yang ada tower telkomsel. Menurut Oscar tower-tower itu semakin banyak digunakan akan menyisakan gelombang bebas. Nah gelombang bebas ini masih dimanfaatkan lagi yaitu dengan diubah menjadi arus DC untuk menghidupkan lampu.
Dari ekperimennya itu ternyata ternyata Oscar berhasil. Ujicobanya membuktika bahwa antena rektifire itu dapat mengubah dari AC ke DC, walaupun pada saat itu hasilnya Cuma 0,23 volt. Tetapi, imbuhnya, alatnya itu dapat dikembangkan lagi dan bisa digunakan ke tempat-tempat yang memang banyak menggunakan signal tower. Karena semakin sering digunakan signal tower, energi bebasnya semakin banyak, dan tentu saja arus yang ditangkap antena semakin besar. “Kalau suplai ke antena besar, maka otomatis arus DC yang dihasilkan juga besar,” kata pria yang pernah jadi asisten laboratorium itu. (her)