Pelatihan PHP2D ITN Malang. Ibu-Ibu PKK Desa Panggungrejo, Gondanglegi sedang memarut limbah kulit jeruk untuk membuat minyak atsiri sebagai bahan dasar aromaterapi. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Warga Desa Panggungrejo, Kecamatan Gondanglegi, Malang, menyukai aromaterapi yang baru saja mereka buat. Warga desa yang terdiri dari karang taruna, delegasi RT, warga, dan mayoritas ibu-ibu PKK Desa Panggungrejo antusias mengikuti pelatihan pembuatan minyak atsiri dari limbah kulit jeruk sebagai bahan dasar aromaterapi.
Baca juga: Baca juga: www.itn.ac.id
Pelatihan ini digagas oleh mahasiswa Teknik Kimia S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021 bertempat di Balai Desa Panggungrejo, Gondanglegi, Malang beberapa waktu lalu.
Potensi pasca panen buah jeruk yang melimpah di Desa Panggungrejo menghasilkan limbah kulit jeruk. Limbah kulit jeruk ini oleh PHP2D ITN Malang dimanfaatkan menjadi produk minyak atsiri (essential oil) yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Bahkan, harumnya minyak aromaterapi dari limbah kulit jeruk yang dihasilkan menarik minat warga desa. Salah satunya datang dari salah satu guru sekolah di Desa Panggungrejo.
Baca juga: Adakan Pelatihan POC dan Briket dari Limbah Jeruk Kegiatan PHP2D Dihadari WR 3 ITN Malang
Hal ini disampaikan oleh Kaprodi Teknik Kimia S-1 ITN Malang Mohammad Istnaeny Hudha, ST MT. “Setelah pelatihan pembuatan minyak atsiri, yang semula hanya dibuat untuk aromaterapi lilin, ternyata dari salah satu guru meminta minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan pewangi untuk hand sanitizer,” kata Istnaeny.
Ini artinya, menurut Istnaeny mahasiswa dihadapkan dengan beberapa masalah riil di lapangan. Mahasiswa harus mempunyai respon bagus dan mempunyai kemampuan untuk bisa memberikan solusi dari beberapa persoalan yang ada di Desa Panggungrejo.
“Lewat Program PHP2D mahasiswa bisa mempunyai empati terhadap persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Sehingga nanti, ketika mereka terjun di masyarakat atau kerja di industri mereka cukup punya kemampuan untuk cepat beradaptasi menyesuaikan dengan kondisi di lapangan,” lanjutnya.
PHD2D memberi pelatihan pembuatan minyak atsiri sebagai aromaterapi untuk lilin. Lilin ini bisa dimanfaatkan untuk pengharum ruangan, relaksasi untuk menenangkan saraf, dan dapat menjadi penghalau nyamuk (obat nyamuk).
Baca juga: Kedaireka ITN Malang Serahkan 14 Unit Reaktor Hidroponik ke RW 7 Tirta Rona Tlogomas
Menurut Ketua Tim PHP2D Zabilla Wulandayani, tim PHP2D telah menyiapkan lilin yang biasa ditemui di pasaran. Sebelumnya, lilin tersebut dipotong kecil-kecil dan dinyalakan di atas cawan kecil dan diberi air. Kemudian minyak atsiri diteteskan ke dalam air tersebut.
“Untuk lilinnya sudah kami persiapkan. Peserta tinggal meneteskan hasil pembuatan minyak atsiri ke air yang sudah ditambahkan ke cawan tersebut. Jadi, nanti waktu lilinnya dibakar uap dari campuran minyak kulit jeruk dan air akan mengeluarkan aroma harum buah jeruk,” jelas Billa sapaan akrab Zabilla Wulandayani.
Untuk pembuatan minyak atsiri, limbah kulit jeruk diparut. Hanya diambil kulit luarnya saja, tidak sampai terkena bagian yang putih. Setelah itu hasil parutan dijemur, tetapi tidak terlalu kering. Kemudian, kulit jeruk yang sudah dijemur tadi direndam dengan alkohol dengan pemanasan suhu 35 derajat Celcius, dan dilakukan proses maserasi (proses perendaman) di dalam toples selama 2-3 hari. Setelah itu disaring diambil hanya sari minyaknya saja, dan diuapkan agar kadar alkoholnya hilang.
“Untuk penggunaannya, minyak hasil ekstraksi ditambahkan dengan air (untuk takarannya sesuai kebutuhan), lalu diletakkan di atas burner dan dipanaskan. Maka aroma minyaknya akan tercium bau wangi,” jelasnya. (me/Humas ITN Malang)