itnmalangnews.id – Atlet jujitsu Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Wahyu Tedy Pratama, kembali menorehkan prestasi. Ia menjadi Juara 3 Kejuaraan Jujitsu antar Dojo se-Indonesia Piala Walikota Batu pada 20 Desember 2019 di GOR Gajahmada. Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 340 peserta dari berbagai dojo se-Indonesia.
Wahyu Tedy Pratama menerima medali bersama para rival pertandingan. (Foto: LionKiller Jui-Jitsu Malang for itnmalangnews.id)
Baca juga: www.itn.ac.id
Mahasiswa asal Balikpapan tersebut mengikuti pertandingan Newaza Fighting System kelas D (66-70 kg). Kelas ini terbilang baru bagi Regar, panggilan akrab Wahyu Tedy Pratama. “Bagi saya ini kelas baru. Yang lama kan masih ikut kelas amatir. Saya memberanikan diri ikut kelas newaza, kelas teknik khusus dan peraturan khusus,” ungkap Regar ketika diwawancarai di Ruang Humas ITN Malang, Rabu (08/01/2020).
Meski mengalami kesulitan besar, Regar bangga dapat mencapai prestasi ini. Ia bersyukur batal mengundurkan diri pada pertandingan sebelumnya. Dukungan dari berbagai pihak membantu Regar untuk tetap maju di pertandingan.
“Kondisi badan saya sedang tidak prima karena sakit, tapi yang lain menguatkan saya. Sempat juga dikontak orang spesial, seorang pelatih sekaligus seperti orang tua. Katanya kita tidak tahu masa depan akan bagaimana. Untuk apa pulang dengan rasa kecewa karena kalah kalau seluruh badan sudah berjuang sekuat yang kita bisa? Jadi paling tidak berjuang dulu, masalah hasil apa kata nanti,” ujarnya mengutip pesan yang diterima.
Kendala terbesar Regar adalah melawan para senior yang full day athlete. Namun, pertandingan berlangsung seperti sparring karena sudah saling kenal sebelumnya. “Juara 1 mewakili Ponorogo dan Juara 2 mewakili Blitar. Mereka full day athlete dari kota yang notabene daerah atlet jujitsu. Menjadi kepuasan tersendiri bisa mengikuti lomba bersama mereka,” komentar mahasiswa Teknik Informatika S-1 angkatan 2018 ini.
Baca juga: Atlet ITN Malang Sabet Juara 3 Ju-Jitsu Tingkat Nasional di Surabaya
Jujitsu bukan aktivitas tunggal Regar di luar perkuliahan. Ia juga menjadi asisten laboratorium dan anggota muda Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Mahasiswa Teknik Pecinta Alam (Himakpa). Kegiatan padat ini menurut dia mungkin dilakukan jika memiliki manajemen waktu yang baik. Ia pun menyampaikan pesan dari para senior.
“Untuk generasi milenial, kurangi drama banyakin karya. Karena karyalah yang membuat kita besar bukan drama. Generasi muda seperti kita tidak boleh takut keluar dari zona nyaman,” paparnya. (ata)