itnmalangnews.id – Universitas Djuanda Bogor (Unida) berkunjung ke Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, lebih spesifiknya ke Sentra Kekayaan Intelektual (KI), Sabtu (13/07). Unida termasuk kampus yang baru mendapatkan hibah pembentukan Sentra KI beberapa tahun 2018 lalu. Sekarang Sentra KI Unida tengah fokus memenuhi target paten dari Kemenristekdikti.
Sentra KI Unida (batik hijau) berkunjung ke ITN Malang. (Foto: Ata/itnnews)
Bertempat di Ruang Sidang Pascasarjana ITN Malang, dua sentra KI ini saling berdiskusi. Kelayakan paten merupakan salah satu bahasan penting di sini. Unida berkonsultasi tentang kemungkinan sebuah judul atau alat mendapatkan paten, mengingat pengurus Sentra KI ITN Malang juga ada yang menjadi tim fasilitator Kemenristekdikti. Mereka juga berdiskusi tentang inventor, kepemilikan paten, royalty, dan lisensi.
Ir. Himmatul Miftah, M.Si, Ketua Lembaga Inkubator Bisnis dan Sentra KI Unida menceritakan rintangan yang dialami di masa-masa awal pembentukan Sentra KI. “Di universitas kami ada fakultas eksak dan non-eksak, untuk fakultas non-eksak ini susah menemukan ide patennya. Kami berterima kasih pada ITN Malang karena telah difasilitasi diskusi, baik dalam hal paten maupun strategi sosialisasi. Mudah-mudahan kapasitas Sentra KI kami dapat lebih baik lagi,” ucap pria yang juga menjadi Wakil Rektor IV Unida tersebut.
Baca juga: Tingkatkan Pendidikan, ITN Malang Jalin Kolaborasi dengan 33 SMA/SMK se-Trenggalek
Kendati Sentra KI ITN Malang lebih dahulu berdiri dan berkembang, bukan berarti ITN Malang merasa tinggi atau berpuas diri. Sentra KI ITN Malang sedang fokus pada inovasi, bukan mengejar jumlah paten lagi. ITN Malang memandang relasi dengan Unida tidak sebatas pertemuan hari ini. “Ke depannya kita dapat berkolaborasi seperti dalam penelitian, pengabdian masyarakat, bahkan saling mengunggah jurnal,” pungkas Dr. Dimas Indra Laksmana, ST, MT, Ketua Sentra KI ITN Malang. (ata)
Baca juga: www.itn.ac.id