
itnmalangnews.id – Uniknya batik karya Arief Setiyawan, ST,MTP, dosen Perencanaan Wilayah Kota (PWK) ITN Malang. Motif batik yang ia buat sangat dipengaruhi oleh aktifitas seputar kegiatan pelaku Perencanaan Wilayah dan Kota. Latar belakang kehidupan planologi menjadi identitas batik yang ia buat.
Di tangan Arief Setiyawan, kegiatan planologi dilukis menjadi bentuk motif batik di atas kertas, kemudian diserahkan kepada pebatik untuk dituangkan di atas kain. “Kegiatan planologi diawali survei, bertanya, dicatat, kemudian dikerjakan, setelah dilakukan analisa baru dipresentasikan. Kegiatan-kegiatan inilah yang menjadi motif batik,” ungkapnya saat ditemui itnmalangnews.id beberapa waktu yang lalu.
Berawal tujuh tahun yang lalu, pria asli Malang ini merasa jurusan perlu adanya identitas, penanda, serta kepeduliannya terhadap warisan budaya yang harus dilestarikan. Batik planologi mengangkat warna coklat bukannya tanpa alasan. “Karena semua yang direncanakan oleh planologi jatuhnya ke masalah tanah. Jadi warna coklat identik warnanya planologi. Kebetulan waranya kulit orang-orang planologi juga coklat,” kelakarnya.
Mencoba menekan biaya produksi, batik planologi pernah diproduksi di Jogja dengan cara cap. Meski hasilnya berbeda dengan batik tulis namun tidak merubah makna dari motif batik planologi. Menurutnya, tidak hanya planologi yang memiliki motif batik khas. Jurusan Geodesi juga memiliki batik khas dengan motif disesuaikan aktifitasnya.
Sementara batik Planologi ITN Malang hasil karyanya masih sebatas dijadikan souvenir bila ada kegiatan di Prodi PWK. “Pas acara-acara tertentu saya memakai batik tulis planologi, ternyata teman-teman yang melihat banyak yang pesan juga,” tuturnya berharap batik tulis khususnya karya dosen bisa menjadi ciri khas dari masing-masing jurusan tentunya dengan warna yang seragam meskipun beda motif. (sar)