
itnmalangnews.id – Bagaimana jadinya kalau para akademisi memainkan trik sulap ?. Tidak hanya trik untuk mengelabuhi penonton, namun benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Itulah yang dilakukan oleh tim promosi Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (LPMB) ITN Malang. Selama sebulan penuh tim LPMB roadshow ke beberapa sekolah SMK di Malang, antara lain SMK PGRI 3, SMK Negeri 5, dan SMK Negeri 6. Tidak hanya sekedar menjelaskan seluk beluk ITN Malang, namun LPMB berusaha menarik simpati siswa dengan trik sulap.
Tidak tanggung-tanggung, trik sulap dilakukan sendiri oleh Aladin Eko Purkuncoro, ST.,MT., Kepala Lab./Bengkel Manufaktur dan Otomotif Teknik Mesin ITN Malang. Bagaimana sendok bisa dibengkokkan, atau suatu benda dibakar namun bisa tahan api. Hal ini mengundang berbagai pertanyaan di kalangan siswa. “Semua itu bisa dipelajari dibangku kuliah, dan bisa dilakukan di laboratorium dan hanya ada di teknik, tentunya teknik ITN Malang,” jawabnya disambut sorak sorai siswa.
Menurut dosen teknik mesin ini, promosi di sekolah akan lebih tepat sasaran, karena antara murid yang akan melanjutkan kuliah dan yang akan bekerja setelah lulus sudah dipisahkan. “Anak-anak kooperatif karena sudah dimapping. Mereka bertanya mulai biaya, jurusan, sampai laboratorium. Kita juga menjelaskan mengenai piramida education sistem. Kuliah lebih tinggi ada korelasi dengan posisi pekerjaan. Bila kuliah kesempatan bekerja lebih banyak,” ungkapnya selepas acara roadshow.
Menurut Ir. Bambang Wedyantadji, MT., Ketua LPMB, cara ini sangat efektik karena bertatap muka langsung dengan siswa tidak hanya sekedar melalui brosur. “Kalau kita bicara panjang lebar tidak didengarkan oleh anak-anak. Maka triknya ya dikasih cerita motivasi dan hiburan, salah satunya sulap,” jabarnya. (mer)