Tim Apa Adanya, Teknik Informatika S-1, ITN Malang menyabet The Best Attacker Divisi Keamanan Siber (Cyber Security), Gemastik XVI 2023.
itnmalangnews.id – Penggunaan internet tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan. Seperti penggunaan email, berkirim pesan, penggunaan media sosial, website, dan lain-lain. Namun, keberadaan dunia digital tidak luput dari ancaman. Salah satunya adalah cyber attack atau serangan siber. Maka perlu keamanan siber untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Keamanan siber inilah yang membawa Tim Apa Adanya, Teknik Informatika S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menyabet “The Best Attacker Divisi Keamanan Siber (Cyber Security)”, pada Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XVI 2023. Kompetisi diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Talenta Indonesia, Pusat Prestasi Nasional, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, di Universitas Brawijaya beberapa waktu lalu.
Baca juga: Atlet Arung Jeram ITN Malang Kantongi 3 Medali Porprov Jatim 2023
Tujuan utama dari kompetisi Keamanan Siber adalah untuk menguji kemampuan peserta dalam mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah keamanan siber (termasuk data) pada sistem atau jaringan komputer. Lomba ini melibatkan peserta atau tim yang berkompetisi untuk menyelesaikan serangkaian tantangan keamanan siber yang telah disiapkan oleh panitia lomba.
Gemastik sendiri bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa Indonesia, sehingga mampu mengambil peran sebagai agen perubahan dalam memajukan TIK dan pemanfaatannya, baik ketika masih dalam masa studi maupun kelak sesudah lulus studi.
Mahasiswa Teknik Informatika ITN Malang tersebut adalah, Dimas Fariski Setyawan Putra, Agil Syahlani Wahab, dan Michael Hendra Nata. Ketiganya menceritakan model lomba keamanan siber ibarat bertarung di dunia digital.
“Perlombaannya seperti pertarungan. Kami sebelumnya diberi aplikasi soal. Awalnya kami diminta untuk membobol pertahanan sendiri. Kemudian setelah berhasil kami melakukan defence keamanan, dan kemudian ganti menyerang lawan,” jelas Dimas yang juga ketua tim saat ditemui di Ruang Humas ITN Malang, Senin (25/9/2023).
Gemastik 2023 pada babak final diikuti 221 tim dari 70 perguruan tinggi se-Indonesia, yang terbagi dalam 11 divisi lomba. Setelah melalui tahap kualifikasi secara online, maka 20 tim pada Divisi Keamanan Siber dinyatakan masuk final, dan mengikuti kompetisi secara langsung di UB. Sebelumnya yang dinyatakan lulus adalah 2.781 tim dari 315 perguruan tinggi.
“Persiapan kami lakukan sekitar satu bulan lebih. Setiap minggu latihan, kami juga mendapat support dari dosen pembimbing yang memberi semangat, saran, tempat, dan juga konsumsi. Saat di final ternyata suasananya sunyi, kami sempat tegang juga,” kata mahasiswa angkatan 2019 ini.
Dimas mengaku, saat final timnya merasa sedikit kesulitan akibat kurangnya pengalaman. Oleh karenanya harus berlatih lebih keras lagi. Apalagi Gemastik menjadi kompetisi pertama bagi mahasiswa Teknik Informatika ITN Malang. Untuk mempermudah permainan dan mendapatkan poin, tim membagi pekerjaan kepada masing-masing anggota. Yakni bagian monitoring, attacking, dan defend. Mereka juga membuat otomasi untuk penyerangan.
Untuk menyabet best attacker, menurut Dimas salah satu poin utamanya adalah kecepatan. Mereka berpacu dengan waktu. Dijelaskan Dimas, setiap 5 menit mereka harus menyerang tim lawan yang berjumlah 19 lainnya. Maka setiap 5 menit tersebut aplikasi perlu di refresh. Kalau tim lain tidak berhasil maka poin akan mereka dapatkan.
Baca juga: 4 Mahasiswa ITN Malang Juara 2 Work in Tech Bootcamp Connecting the Dots Jatim 2023
Dimas dan tim merasa banyak manfaat mengikuti Gemastik. Salah satunya semakin mengetahui teknik memproteksi serangan di dalam website, serta merasakan langsung atmosfir final tingkat nasional. Melalui lomba ini pula mereka juga semakin paham mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dunia siber.
Untuk mendukung pengembangan skill di bidang Gemastik mereka juga membuat komunitas baru di ITN Malang bernama Parliament of Night. Selain untuk, persiapan menyambut gelaran Gemastik anggota bisa belajar, dan semakin sadar dengan cyber security, cara menyerang, maupun bertahan dalam dunia siber. Parliament of Night membuka seluas-luasnya anggota dari mahasiswa aktif ITN Malang.
“Indonesia masih kurang untuk bidang ini. Harapan kami kedepan lebih banyak mahasiswa yang tertarik dengan cyber security. Semoga adik tingkat dapat segera bergabung dengan komunitas kami,” tuntasnya.
Sementara dosen pembimbing tim, F.X. Ari Wibisono, ST., M.Kom., sangat mengapresiasi prestasi dan kinerja terbaik dari tim bimbingannya. Perolehan sebagai best attacker tentu saja membanggakan karena membuat ITN Malang semakin diperhitungkan.
“Informatika ITN Malang benar-benar diperhitungkan. Kami akan terus mengupayakan adanya komunitas untuk regenerasi. Semoga tahun-tahun mendatang tim teknik informatika dapat berpartisipasi, tidak hanya dalam bidang keamanan siber, namun juga bidang lainnya,” katanya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)