Mahasiswa PWK ITN Malang studi ekskursi ke Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Puluhan mahasiswa Perencanaan wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mendapat pengalaman luar biasa saat mengikuti studi ekskursi ke Jakarta, Senin-Sabtu (23-28/01/2023). Kunjungan yang dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa PWK dalam bidang akademik dan non akademik ini tidak main-main. Mereka mengunjungi tiga kementerian sekaligus. Yakni, Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Baca juga: www.itn.ac.id
Arief Setiyawan, ST MT, Pembina Mata Kuliah Perencanaan Pariwisata ITN Malang menerangkan, tiap tahun sebelum pandemi studi ekskursi rutin dilakukan oleh PWK ITN Malang. Maka, setelah pandemi terkontrol PWK mulai lagi mengadakan studi ekskursi. Apalagi dosen-dosen PWK ITN Malang memiliki jaringan dengan kementerian. Bahkan ada beberapa dosen yang menjadi tenaga ahli di kementerian.
“Dengan studi ekskursi mahasiswa bisa mengenal kondisi lapangan dan mengaplikasikan ilmunya di lapangan. Seperti di Kementerian ATR/BPN mahasiswa diterangkan bagaimana perencanaan di Indonesia. Seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), agar kualitasnya bagus jalurnya seperti apa. Sehingga mahasiswa mengetahui gambaran secara utuh perencanaan dan penataan ruang di Indonesia. Alhamdulillah kami diterima dengan antusias di semua kementerian,” terang Arief saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang, Selasa (31/01/2023).
Baca juga: Raih Nilai Terbaik MBKM 2021, Sekretaris Ditjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Kunjungi ITN Malang
Studi Ekskursi PWK ITN Malang ini memang unik. Pasalnya untuk akomodasi, mahasiswa tidak memakai bus/travel. Namun, mobilitas perjalanan dari Kota Malang hingga Jakarta mereka lebih memilih untuk pulang-pergi secara estafet memakai angkutan umum. Dari Kota Malang ke Surabaya mengendarai bus umum. Surabaya-Jakarta naik kereta api, dan akomodasi selama di Jakarta juga memanfaatkan moda transportasi umum seperti Bus Trans Jakarta, hingga mencoba menaiki bemo.
Menurut Arif, kegiatan yang melibatkan 93 mahasiswa semester 3 dan 5 ini mencakup beberapa mata kuliah. Mulai mata kuliah perencanaan transportasi, perencanaan kawasan, perencanaan pariwisata, perencanaan kota dan wilayah, perencanaan tapak, mata kuliah pemasaran, dan beberapa mata kuliah studio. Untuk menunjang studi ekskursi rombongan juga mengunjungi PT Alam Sutera Realty Tbk, Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Monas, Kota Tua, Bandara, dan lain sebagainya.
“Kami memakai transportasi umum untuk mengenalkan perencanaan transportasi. Untuk perencanaan tapak dan pemasaran kami juga mengunjungi Alam Sutera. Alam Sutera dari sisi arsitektur luar biasa. Di PUPR mahasiswa juga banyak mendapat cerita tentang Ibu Kota Negara (IKN). Mereka juga berkeliling (di lingkungan PUPR) melihat perwujudan arsitektur lingkungan,” imbuhnya.
Di Kementerian ATR/BPN rombongan mahasiswa PWK ITN Malang diterima langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Ruang, Farid Hidayat, di Gedung Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, pada Rabu, (25/01/2023). Kunjungan ATR/BPN bertujuan untuk mempelajari dan menggali lebih dalam terkait implementasi perencanaan tata ruang di Indonesia.
Melansir dari web site ATR/BPN, Farid Hidayat mengungkapkan beberapa hal terkait urgensi penataan ruang di Indonesia. “Karena kita memiliki ruang yang tetap dan terbatas, sementara di sisi lain, jumlah populasi manusia terus bertambah, dan juga kita hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya. Hal yang sangat penting lainnya yaitu ruang yang kita huni harus tangguh terhadap bencana yang sewaktu-waktu terjadi,” ungkap Farid saat menemui rombongan bersama jajaran teknis Direktorat Jenderal Tata Ruang.
Saat ini Direktorat Jenderal Tata Ruang sedang berfokus dalam menjalankan rencana strategis Kementerian ATR/BPN, salah satunya yaitu percepatan RDTR. Menurut Farid, selain menyusun RTRW Nasional, RTRW Provinsi, serta RTRW Kabupaten/Kota, pihaknya juga mempunyai target untuk menyusun 2000 RDTR.
“Saat ini, telah tersusun sebanyak 270 RDTR. Untuk mencapai angka 2000 RDTR, kami telah mengupayakan berbagai cara. Tidak hanya dari segi anggaran, tetapi juga mencoba peluang-peluang lain, salah satunya dengan bekerja sama dengan pihak Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia (ASPI), dan juga perguruan tinggi melalui program Kampus Merdeka,” bebernya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)