KaProdi Teknik Mesin D-3 ITN Malang, Dr. Aladin Eko Purkuncoro, ST., MT, (paling kiri depan) dalam pendampingan penyusunan program roadmap/pertajaman SMK PK 2021-2025 di SMK Graha Madina (GM) Singosari Malang, Sabtu (25/9/2021). (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Institut Tekologi Nasional (ITN) Malang mendapat kepercayaan mendampingi empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Jawa Timur. Ini setelah Kampus Biru ditetapkan sebagai perguruan tinggi Pelaksana Pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021, oleh Dirjen Pendidikan Vokasi.
Baca juga: www.itn.ac.id
Ada dua prodi Kampus Biru sebagai pendamping, yakni Prodi Teknik Listrik D-3 mendampingi SMKS Muhammadiyah 1 Malang, sementara Prodi Teknik Mesin D-3 mendampingi tiga sekolahan, SMK Unggulan NU Mojoagung Jombang, SMKS NU Bahrul Ulum Gresik, dan SMK Graha Madina (GM) Singosari Malang.
Ketua Prodi Teknik Mesin D-3 ITN Malang, Dr. Aladin Eko Purkuncoro, ST., MT, mengatakan, SMK Pusat Keunggulan sebenarnya sudah didanai oleh pemerintah dari tahun 2020-2021 melalui hibah fisik dan non fisik. Teknik Mesin D-3 ITN Malang lolos sebagai pendamping 3 SMK Pusat Keunggulan di Jawa Timur untuk tahun 2021.
Baca juga: SMKN 5 Kota Tangerang Singgah ke ITN Malang
“Tiap sekolahan mendapat hibah berbeda-beda tahun kemarin dan sekarang. Tahun 2020 SMK penerima bantuan center of excellence (COE) untuk infrastruktur, pembelajaran, dan pelatihan. Nah, nanti Teknik Mesin D-3 akan melakukan pengawasan serta pendampingan terkait kurikulum, kerjasama, luaran, teaching factory (tefa), dan lain-lain,” kata Aladin saat ditemui di Kampus 2 ITN Malang, Kamis (30/9/2021).
Menurut Aladin, sebagai pendamping perguruan tinggi juga harus selalu berkomunikasi dengan kabupaten setempat. Yaitu dinas pendidikan kabupaten atau provinsi, dan juga beberapa Industri dan Dunia Kerja (IDUKA). Seperti halnya pada 4 September 2021 kemarin, Teknik Mesin D-3 ITN Malang dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang turut melakukan diskusi dan Sosialisasi Program Pengembangan SMK Pusat Keunggulan untuk kepala sekolah, pengawas, dan guru di SMK PK Graha Madina Singosari. Terkait dengan manajemen, kurikulum berbasis kerja dan peralatan.
Dosen Teknik Mesin ini menambahkan, untuk pendampingan dalam hal pelatihan sudah ditunjuk dari Diksi (Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi) dari balai besar, perguruan tinggi fungsinya hanya mendampingi. Seperti halnya ketika SMK mendapat hibah mesin atau sudah membeli mesin manufaktur, tapi yang melatih tidak ada. Maka perguruan tinggi bisa memfasilitasi.
Baca jug: TKJ SMK Nurut Taqwa Kunjungi ITN Malang
“Sebenarnya fokus pendampingan kami tidak hanya untuk guru-guru atau siswanya, tapi juga kepala sekolah dan pengawas. Jadi pengelolaan manajemen juga,” imbuhnya.
Setiap SMK PK yang didampingi oleh Teknik Mesin D-3 memiliki kompetensi masing-masing. SMK Unggulan NU Mojoagung dan SMKS NU Bahrul Ulum pada kompetensi bidang permesinan, sementara SMK Graha Madina Singosari Malang pada teknik sepeda motor dan bisnis. Bahkan di SMK Graha Madina, Teknik Mesin D-3 sudah memulai membahas roadmap lima tahun ke depan. Sedangkan untuk dua SMK lainnya masih survey dan menunggu alat dari bantuan COE. Teknik Mesin D-3 akan ikut menggali dan menyampaikan apakah alat dari hibah tersebut sudah efisien atau belum.
“Luarannya program pendampingan harus blood, kewirausahaan juga tefa. Untuk SMK negeri luarannya blood, harus bisa membiayai SMK-nya sendiri. Namun, kalau untuk swasta harus bisa berwirausaha,” tutup Ketua Teknik Mesin D-3 ITN Malang ini. (me/Humas ITN Malang)