Teguh Kuncoro ST, MT, memberikan materi Webinar ITN Malang Your Path to Success 2021, lewat zoom meeting, dan disiarkan langsung secara langsung di Youtube ITN Malang Official, Rabu (8/9/2021).
itnmalangnews.id – Lulusan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang cukup struggle dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Inilah salah satu alasan PT Konsalta Kuatorial sering merekrut alumni Kampus Biru sebagai tenaga ahli maupun tenaga terampil. Hal ini disampaikan langsung oleh Teguh Kuncoro ST, MT, Town Planning and Resettlement Plan Expert dalam Webinar ITN Malang Your Path to Success 2021, melalui platform zoom meeting, dan disiarkan langsung secara live di Youtube ITN Malang Official, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: www.itn.ac.id
“Alumni ITN Malang memiliki dua keistimewaan. Yakni, alumninya cukup struggle dalam menghadapi tantangan. Misalkan, ketika diberikan sesuatu pekerjaan yang baru, mereka akan cepat beradaptasi atau menyesuaikan diri. Sehingga itu memudahkan kami. Dan yang kedua, mereka banyak mempunyai keterampilan penunjang,” ungkap Teguh.
PT Konsalta Kuatorial merupakan konsultan spesifikasi pada bidang perencanaan kota-kawasan, lanskap, dan arsitektur. Berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur, PT Konsalta Kuatorial memiliki proyek yang cukup bervariasi sehingga membutuhkan tenaga ahli dan tenaga terampil yang cukup tinggi. PT Konsalta Kuatorial selama ini menjadi pengguna alumni ITN Malang hampir di setiap proyeknya.
Baca juga: Sosialisasi Magang dan PKL ke Jepang, ITN Malang Sudah Kirim Alumni
Teguh mencontohkan, misalnya dalam hal GIS/pemetaan. Seorang tenaga ahli dituntut membuat presentasi yang bagus. Bukan hanya sekedar substansi, namun penyajian presentasi yang indah juga akan dinilai oleh pemberi kerja.
“Dan ini saya menikmatinya dengan alumni (ITN Malang). Dalam hal arsitektur, misalnya dalam menggambar juga tidak hanya sekedar gambar saja. Namun, gambar itu bisa high cashing, indah dilihat. Teman-teman dari alumni ITN banyak mempunyai keterampilan penunjang seperti itu,” bebernya.
Teguh Kuncoro ST, MT, alumnus PWK ITN Malang bersama Kepala Humas ITN Malang Nenny Roostrianawaty, MT sekaligus moderator acara Webinar ITN Malang Your Path to Success 2021. (Foto: Tangkapan layar Youtube ITN Malang Official)
PT Konsalta Kuatorial juga focus pada environment dan social safeguard specialist, mengerjakan tata ruang dan amdal. Tentunya tidak hanya membutuhkan tenaga ahli sosial dan lingkungan, namun juga tenaga ahli Teknik Geodesi, PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota), Arsitektur, serta Teknik Sipil. Dalam paket pekerjaannya konsultan membutuhkan resettlement atau pemukiman kembali yang akan didesain oleh alumni Arsitektur. Sementara untuk perhitungan oleh Teknik Sipil.
“Untuk tenaga teknik kebanyakan ya dari ITN Malang. Kami lebih senang memilih alumni ITN karena relasi dan faktor tadi yang sudah saya sebut, struggle dalam menghadapi tantangan dan mempunyai keterampilan tambahan,” imbuh alumnus PWK ITN Malang ini.
Baca juga: Kuliah Tamu PWK: Ini yang Bisa Dilakukan Mahasiswa dalam Kampus Merdeka
Dengan pengalaman tersebut, Teguh memberi motivasi kepada masyarakat yang berkeinginan melanjutkan pendidikan tinggi untuk yakin akan pilihan kuliah di ITN Malang. Sedangkan untuk mahasiswa ITN Malang ia juga mengingatkan mahasiswa harus memiliki keterampilan tambahan untuk bekal saat kelak bekerja. Keterampilan tersebut bisa digunakan untuk melamar pekerjaan, atau membuat usaha sendiri sehingga tidak bergantung pada pihak lain.
“Yang dibutuhkan adalah keseriusan terhadap pekerjaan dan fokus, tidak pindah-pindah pekerjaan. Menjadi orang berhasil kuncinya fokus, kalau mau jadi ASN (Aparatur Sipil Negara) ya jadilah ASN yang bagus. Kalau mau ikut perusahaan besar ya yang benar-benar bisa diandalkan oleh perusahaan tersebut. Dan, kalau ingin menjadikan wirausaha maka tekuni dengan baik,” nasehat Teguh.
Tidak dipungkiri semakin hari persaingan kerja semakin ketat. Maka, Teguh juga berpesan kepada alumni yang akan masuk dunia kerja untuk memperkuat keahlian menulis baik Bahasa Indonesia dan terlebih lagi berbicara dan menulis dalam Bahasa Inggris. Karena tidak menutup kemungkin akan bermitra dengan perusahaan dari negara lain.
“Seorang konsultan dituntut tidak hanya pintar berbicara, tapi juga harus pintar menulis. Produknya konsultan adalah dokumen, pintar menulis, dan juga lebih bagus pintar berbahasa Inggris,” tandasnya. (me/Humas ITN Malang)