
itnmalangnews.id – Menyaksikan penumpukan sampah dan persoalan lingkungan di Indonesia, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Dr.Ir. Kustamar, MT enggan diam. Sinergitas yang ia ungkapkan semasa pemilihan rektor baru menjadi kunci persoalan. Ia juga secara eksplisit ‘menantang’ salah satu program studi terkait untuk turun ke lapangan.
Sambutan Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT sekaligus membuka Kuliah Tamu Teknik Lingkungan. (Foto: Ata/itnnews)
Tantangan tersebut ia sampaikan dalam momen Kuliah Tamu Teknik Lingkungan ITN Malang, Kamis (23/05). “Saya mengharapkan Teknik Lingkungan ITN ada lebih banyak kiprah untuk lingkungan. Saya tidak ingin ITN Malang menambah sampah dan limbah keluar. Kalau bisa semua selesai di dalam kampus atau paling tidak sampahnya bisa ditekan seminimal mungkin. Kami bakal mendukung upaya kalian,” tukasnya seraya memotivasi sivitas Teknik Lingkungan.
Kuliah Tamu tersebut bertema “Konservasi Air Berbasis Masyarakat sebagai Mitigasi Global Warming” dengan pembicara Ir. Bambang Irianto selaku Manager Glintung Go Green (3G). Konservasi air dapat membantu penyediaan air tanah dan mengurangi potensi banjir. Dalam implementasinya, 3G menggunakan sampah organik sebagai biopori. Tujuan yang lebih besar adalah mitigasi terhadap global warming.
Baca juga: Jaga Pantai Bajulmati untuk Konservasi Penyu
Baca juga: Mahasiswa Teknik Lingkungan ITN Malang Ajak Warga Kelola Sampah
Sudiro, ST,MT Ketua Program Studi Teknik Lingkungan berharap banyak pada kuliah tamu ini mengingat keberhasilan 3G telah mendunia. Bambang juga menerima anugerah Kalpataru 2018 dari Presiden Jokowi. “Kami mohon inspirasi tentang konservasi air. Bagi para mahasiswa, serap ilmunya dan jangan ragu bertanya,” tukasnya. (ata)
Tantangan yang bermanfaat demi kebersihan lingkungan, sekarang kira kira sudah sampai mana perkembangan lingkungan semenjak ada tantangan dari Rektor ITN Malang ?