itnmalangnews.id – Permasalahan tentang air bukan hal baru di Malang Raya, tapi dirasa semakin lama semakin mencemaskan. Oleh sebab itu, pada siaran radio City Guide 91,1 FM selama satu jam dilaksanakan talkshow membahas pentingnya air sebagai sumber kehidupan, Senin (25/03). Rubrik Idjen Talk ini mengundang pembicara antara lain, Dr.Ir. Kustamar, MT Rektor Institut Teknologi Nasional Malang, MH Huddin Al Soni, YPE dari Komisi Konservasi Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Alam WS Brantas, dan Fitri Hariyanto, ST founder Baskomnas Malang Raya.
Dr.Ir. Kustamar, MT Rektor ITN Malang saat menjadi narasumber dalam talkshow di radio City Guide 91,1 FM. (Foto: Istimewa)
Dimulai dengan pemaparan fenomena dari Soni. Ia juga mendesak realisasi peraturan-peraturan daerah yang pro lingkungan. “Permasalahan turun secara bersamaan. Curah hujan besar sedangkan resapan air kurang. Ditambah lagi ekosistem air sungai terancam hancur. Sekarang bukan saatnya berdebat saling menyalahkan. Kita harus beraksi bersama dari langkah yang terkecil. Misal, bikin sumur serapan. Saya mendesak wali kota yang kabarnya pro lingkungan untuk melaksanakan perda-perda penunjang. Pengawasnya juga harus jelas,” tutur Soni.
Kemudian Kustamar mengutarakan pengamatan dan analisisnya. Menurut pria asli Blitar tersebut trend harus peduli pada lingkungan dan tetap membumi. “Saya lihat semakin lama semakin jarang rumah yang punya halaman. Namun, hal ini dapat disiasati dengan membuat sumur komunal resapan air di dekat pintu keluar perumahan. Sementara itu, agar lingkungan tidak dipandang sepele sejumlah dana desa harus dialokasikan untuk konservasi. Kami di ITN Malang juga memiliki program studi dan UKM yang concern ke lingkungan, dengan implementasi lebih ke pengabdian masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Prihatin Curah Hujan Tinggi, Pakar ITN Malang Suarakan Sumur Resapan
Baca juga: Dr. Ir. Kustamar, MT., Ahli Pengairan Resmi Jabat Rektor ITN Malang 2019-2023
Apabila permasalahan ini diabaikan masyarakat, dampak akan dirasakan hingga anak cucu. “Giri, wana, dan tirta alias gunung, hutan, dan air adalah bagian dari ekosistem kehidupan yang saling terkait. Lahan dan sumber air semakin berkurang. Kita harus sadar kawasan. Ayo kita renungkan bersama, 10—20 tahun mendatang jika manusia tidak menjaga tiga hal tadi bisa-bisa akan ada perang berebut air,” tutup Cak Ndan, sebutan akrab Fitri Hariyanto. (ata)