
itnmalangnews.id – Presentasi makalah merupakan syarat bagi peserta/pemakalah dalam Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri (SENIATI) 2017 ITN Malang. “Tahun lalu masih diperbolehkan memasukkan makalah tanpa presentasi. Tapi tahun ini panitia tidak memperlakukan pemakalah hanya untuk mendapatkan sertifikat. Tapi mereka juga wajib mempresentasikan makalahnya, karena kami hanya mencetak sertifikat sesuai nama presenter,” tegas Dr. Nanik Astuti Rahman ST. MT, Ketua Pelaksana kepada itnmalangnews.id disela-sela persiapan SENIATI 2017 di Kampus II ITN Malang, Kamis (2/01).
Menghadirkan pembicara Direktur Riset Dan Pengabdian Masyarakat KEMENRISTEK DIKTI, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. dan pakar energi Prof. Ir. Rinaldy Dalimi, M.Sc., Ph.d. (Dewan Energi Nasional). Acara yang diusung oleh Fakultas Teknologi Industri (FTI) ini mengangkat tema “Inovasi Dan Implementasi Green Technology Menuju Kemandirian Energi” digelar Hari Sabtu, 4 Februari 2017, di Kampus II ITN Malang. “Kita mengundang Prof. Ocky karena backgroundnya biologi yang arahnya ke green technology yang selaras dengan visi ITN Malang. Kalau Prof. Rinaldy karena beliau dewan energi nasional. Dari sini mungkin ada kebijakan-kebijakan energi yang perlu kita ketahui,” tuturnya
Meskipun efek setelah diberlakukan kewajiban presentasi ada 10 peserta yang mengundurkan diri namun kenyatannya SENIATI 2017 ITN Malang malah bertambah mencapai 220 peserta. Panitia sudah mempersiapkan 20 ruang, untuk presentasi pemakalah. Nantinya peserta akan dikelompokkan sesuai dengan masing-masing jurusan, sehingga ada interaksi antar peneliti.
SENIATI sebagai wadah dalam menyampaikan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang teknologi industri, pengembangan riset dan penerapannya dalam upaya pengembangan teknologi yang ramah lingkungan. Maka SENIATI tetap dicari dan dinanti oleh para akademisi, praktisi, peneliti, masyarakat pemerhati di bidang teknologi industri, pemerintah dan industri.
Harapannya SENIATI tidak hanya kuantitas namun kualitas semakin meningkat. SENIATI sebagai wadah untuk mendapatkan relasi dan ajang silaturahmi. “Sebagai dosen kita tidak boleh statis tapi harus dinamis. Kalau publikasi banyak media bisa jurnal, seminar, symposium, tapi relasi juga sangat penting. Selain yang utama SENIATI sebagai ajang silaturahmi juga tukar informasi, inipun untuk kepentingan institusi. Harapan saya pribadi penelitian tidak hanya berhenti di perpustakaan namun bisa menjadi referensi banyak pihak,” tutupnya. (sar)