itnmalangnews.id – Keberlangsungan hidup manusia tidak bisa dilepaskan dari teknologi. Itulah sebabnya setiap tahapan sejarah manusia selalui diimbangi oleh sejarah perkembangan tenologinya. Kearifan lokal masyarakat dalam bertahan hidup dan menyiasati alam adalah teknologi itu sendiri. Demikian paparan staf ahli menteri lingkungan dan kehutanan, Ir. Arief Yowono, MA, saat diwawancarai dalam acara Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri (SENIATI) pada Sabtu (6/2/12) lalu di ruang Amphi kampus II Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Menurut pria yang akrab disapa Arief tersebut Indonesia memiliki ratusan suku yang hidup dengan cara dan tradisinya sendiri sehingga mereka dapat survive hingga saat ini. Kenyataan ini tentu saja membuktikan bahwa mereka memiliki kekhasannya sendiri dalam mengembangkan teknologi. “Kekhasan teknologi itulah yang akan kita integrasikan dalam pengembangan green technology nantinya. Tentu saja kearifan tersebut lebih cocok untuk masyarakat kita ketimbang kita impor dari sing,” terang pria lulusan universitas Toronto Canada tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, pria asal Purwokerto itu juga menjelaskan posisi perguruan tinggi dalam pengembangan green technology yang belakangan ini sudah digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya perguruan tinggi menjadi agen yang menghasilkan manusia-manusia yang mengerti bagaimana melahirkan teknologi hijau. Kemudian juga harus selaras dengan semangat perguruan tinggi tersebut. “Untuk itulah kami memilih ITN Malang sebagai mitra pengembangan green tech ini, karena kami melihat ITN memiliki komitmen,” imbuhnya. (her