
itnmalangnews.id – Seluruh jajaran Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berduka pada Kamis (15/3). Hal itu karena Siswo Admowidjojo, pendiri kampus biru sekaligus bapak bagi segenap keluarga ITN Malang telah berpulang kepada Allah SWT pada usinya yang ke 87 tahun. Raut kesedihan semakin tampak di wajah mereka, pada saat pemberian penghormatan terakhir yang dilakukan di halaman depan kampus I ITN Malang.
Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, Rektor ITN Malang dalam sambutannya menceritakan sekelumit riwayat pendidikan Siswo. Bahwa almarhum pernah menempuh pendidikan S1 di ITB Bandung, lalu berencana melanjutkan studi ke Inggris, namun peristiwa dwikora membuat rencana studi itu batal. Kemudian almarhum sempat bekerja di PT KAI di Kota Malang. Pada 4 Januari 1969 mendirikan Akademi Teknik Nasional (ATN) Malang, dan pada 1981 diganti menjadi ITN Malang. “Tak hanya itu, almarhum juga berhasil mendirikan SMA Nasional, SMP Nasional, dan SMK Nasional,” terang Lalu.
Melihat semangat dan perjungan almarhum, Lalu meminta kepada segenap keluarga besar ITN Malang untuk memaafkan jika pernah kesalahan yang disengaja. Karena apapun alasannya, orang-orang ITN Malang dapat bekerja melanjutkan kehidupan tidak terlepas dari perjuangan Siswo semasa hidupnya. “Semoga segala dosa-dosa diampuni oleh Allah, dan semoga amal ibadahnya diterima, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” ujar pria asal Lombok itu.
Baca: P2PUTN : ITN Malang Fasilitasi Tempat Ibadah Seluruh Agama
Baca: ITN Malang Bersolawat, Ajak Umat Bersatu dalam Keberagaman
Sementara itu, BX. Soeherman, salah satu pendiri ITN Malang yang masih hidup menyatakan dukanya yang mendalam karena rekan seperjuangannya telah dipanggil lebih dulu. Soeherman tidak akan pernah bisa lupa dengan segala perjuangan yang pernah dilalui bersama almarhum. Bahkan dia sangat ingat betul kata-kata yang sering diucapkan almarhum untuk menyemangati dirinya. “Semua hidup almarhum telah diabdikan pada negara, dan saya tidak akan lupa dengan kata-katanya yang sering diucapkan yaitu: kita harus sabar,” kenangnya. (her)