itnmalangnews.id – Sejak mula P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umam dan Teknologi Nasional) menginginkan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dapat mewarnai pentas dunia. Berbagai bekal telah diberikan, temasuk dibelikannya seperangkat alat musik gamelan. Alat musik ini tidak saja sebagai upaya untuk melestarikan budaya Jawa, tetapi bagaimana dengan budaya lokal ini dapat nail ke level intenasional.
Menurut Edi Sukarjo, koordinator group Gongso Siswotomo ITN Malang, alat musik tradisional itu diberikan agar para mahasiswa dan karyawan dapat belajar dengan baik. Tak hanya itu, juga didatangkan pelatih khusus yang akan memandu orang-orang kampus biru yang ingin bisa bermain gamelan. “Memang yang banyak belajar masih dari kalangan karyawan dan dosen, dari mahasiswa masih belum banyak,” tutur pria asal Jogjakarta itu saat ditemui di sesi latihan kampus I. Sejauh ini Gongso Siswotomo memiliki jadwal rutin latihan setiap minggu yaitu hari Rabu sore.
Dalam kesempatan itu, Edi juga mengeluhkan minat dari kalangan mahasiswa yang masih rendah untuk belajar musik tradisional ini. Mereka masih lebih cenderung pada musik-musik pop atau melayu. Pria yang tinggal di Talun, Kota Malang itu menyadari memang perkembangan musik pop sangat pesat. Karena itu pihaknya telah berupaya maksimal agar semakin banyak lagi mahasiswa yang cinta pada kebudayaannya sendiri, ketimbang kebudayaan lain. “Kita sebarkan semacam brosur agar mahasiswa tertarik masuk ke sini. Ini tanggung jawab yang diberikan P2PUTN pada kami. P2PUTN juga berharap mahasiswa dapat tampil di ajang internasional dengan gamelan ini,” kata dia. (her)