itnmalangnews.id – Menjadi sarjana teknik adalah suatu keberuntungan. Indonesia masih memerlukan ribuan sarjana teknik. Idealnya porsi antara lulusan teknik dan nonteknik (jurusan sosial) adalah 60 persen banding 40 persen. Tetapi sekarang kenyataannya masih terbalik, lulusan sosial yang lebih besar. Demikan ulasan Prof. Ali Maksum, sekretaris kopertis wilayah VII Jawa Timur, dalam sambutannya di acara wisuda ke 56 Insitut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Kenyataan ini, menurut guru besar bidang olahraga tersebut yang membuat sarjana teknik memiliki peluang besar untuk memasuki dunia kerja lebih cepat dibanding yang lain. Karena itu, dia meminta pada segenap wisudawan agar memaksimalkan kesempatan yang ada untuk mengabdi pada masyarakat dan negara. “Di kawasan Asia tenggara kita masih terendah partisipasi sarjana teknik, Singapura sudah mencapai 90 persen, Malaysia 50 persen, dan Indonesia 30 persen. Karena itu manfaatkanlah dengan baik peluang ini,” tuturnya.
Selain itu, Prof Ali, demikian sapaan akrabnya juga menceritakan mengapa ITN Malang meraih Anugerah Kampus Unggul (AKU) selama sembilan tahun berturut-turut. Menurutnya, ada beberapa indikator yang digunakan oleh kopertis VII untuk menilai suatu kampus dianggap unggul atau tidak. Indikator terpenting adalah tingkat terserapnya para lulusan kampus pasca diwisuda. Jika dalam waktu enam bulan sudah terserap, maka itu artinya kampus tersebut layak disebut unggul. “Dan lulusan ITN Malang enam bulan langsung kerja, karena itulah ITN Malang menjadi kampus unggul,” tuturnya. (her)