itnmalangnews.id – Pengembangan inovasi teknologi di kampus lewat riset tertentu masih belum cukup. Hasil riset teknologi harus didekatkan dengan industri yang dapat memproduksi secara massal untuk kebutuhan masyarakat. Demikian paparan Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang saat diwawancarai di acara SENIATI 2018 (Seminar Nasional Inovasi dan Applikasi Teknologi di Industri), Sabtu (3/2).
Menurut pria yang akrab disapa Lalu tersebut, ITN Malang sejauh ini sudah berupaya untuk mendekatkan hasil risetnya pada industri, khususnya dengan Badan Ekonomi Kreatif (BE Kraf). Karena memang sejauh ini riset-riset ITN Malang sangat cocok diterapkan di industri kreatif. Misalnya, pengolahan limbah ikan jadi kecap, permen jelly dari wortel, hingga pembuatan pakan ikan berkualitas dengan harga murah. “Semua hasil riset ini sangat cocok dengan spirit ekonomi kreatif, karena mensiasati secara ekonomis agar suatu usaha terus berjalan,” terang pria asal Lombok itu.
Selain itu, imbuh alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu, riset-riset itu berbasis pada green technology dan energi terbarukan. Dua model riset ini sudah menjadi brand bagi kampus biru, kemudian di sisi lain juga sudah sesuai anjuran pemerintah dalam menghadapi tantangan global dimana energi semakin menipis, sementara kebutuhan hidup terus berlanjut. “Semua penelitian di jurusan-jurusan ITN Malang pasti berkaitan dengan green technology dan energi terbarukan,” kata dia.
Dalam acara bertema Green Technology and Sustainable Innovation tersebut Lalu juga menyatakan bahwa kegiatan SENIATI merupakan kegiatan rutin ITN Malang setiap tahun. Seminar ini diharapkan dapat menjadi ajang penting bagi para peneliti lintas kampus yang mengikuti acara tersebut untuk saling berbagi pengetahuan atau jika perlu melakukan join riset. (her)