PWK ITN Malang kolaborasi dengan IAP Jawa Timur adakan Pelatihan Kapasitas Kerja, Peningkatan Kapasitas Peran Perencanaan dalam Pembangunan Berkelanjutan. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Sebelum masuk ke bursa tenaga kerja dibidang perencanaan seseorang harus sudah mengantongi beberapa sertifikat keahlian khusus. Tanpa sertifikasi yang memadai seorang perencana tidak bisa membuka biro konsultasi tata kota dan mengikuti tender. Oleh karena itu Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menggelar workshop bagi fresh graduate ITN Malang yang baru saja diwisuda pekan lalu.
Baca juga: www.itn.ac.id
Bertajuk Pelatihan Kapasitas Kerja, Peningkatan Kapasitas Peran Perencanaan dalam Pembangunan Berkelanjutan PWK ITN Malang berkolaborasi dengan IAP (Ikatan Ahli Perencana) Jawa Timur. Pelatihan yang juga diikuti oleh lulusan kampus lain ini digelar di Gedung Pascasarjana lt. 3 Kampus 1 ITN Malang, pada Selasa (21/3/2023). Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua IAP Jatim, Adam Adi Karya ST., MT; Wakil Rektor 2 ITN Malang, Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT., dan Kaprodi PWK ITN Malang Dr. Agung Wicaksono, ST., MT.
“Urusan kampus sudah selesai dengan memberikan pendidikan berupa penguasaan teori dan beberapa tugas kuliah. Dan tugas berikutnya adalah membekali para lulusan dengan sertifikasi. Karena tanpa itu seseorang dilarang untuk memberikan konsultasi tentang bidang keahlian tata ruang,“ kata Wakil Rektor 2 ITN Malang, Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT., dalam sambutannya.
Baca juga: Bapelitbang Berau Kaltim Ikut Training SketchUp di PWK ITN Malang
Pengambilan sertifikasi mensyaratkan pengalaman lapangan setidaknya 24 bulan. Ini bukan waktu yang singkat. Sementara itu dengan mengikuti workshop para lulusan sudah bisa mengikuti ujian sertifikasi yang sedianya akan diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu, 25 dan 26 Maret 2023 bertempat di Prodi PWK ITN Malang.
Menurut Kaprodi PWK ITN Malang Dr. Agung Wicaksono, ST., MT., ITN Malang sudah resmi ditunjuk sebagai tempat uji kompetensi. Harapannya semua lulusan khususnya alumni PWK ITN Malang bisa ikut uji kompetensi.
“Sebelum bisa menempuh sertifikasi seseorang setidaknya sudah berpengalaman sekurang-kurangnya 2 tahun. Sekarang diberi kesempatan mau lulus, atau setelah lulus ikut pelatihan dua hari sudah dapat 20 Kum. Nah, dengan mengikuti workshop ini kalian sudah bisa mengikuti uji kompetensi,” ujar Agung.
Sementara dalam sambutannya Ketua IAP Jatim, Adam Adi Karya ST., MT menyampaikan, usia muda memungkinkan seseorang untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Karena terbuka kesempatan yang sangat luas untuk mengembangkan potensi diri.
“Ada satu hal yang kalian miliki dan kami tidak miliki, yaitu masa muda. Oleh karena itu manfaatkan usia muda kalian dengan belajar ilmu sebanyak-banyaknya. Ambil kesempatan yang terbuka luas dengan membekali diri dengan keahlian,” kata Adam.
Total ada lima sertifikasi yang perlu dimiliki oleh lulusan PWK sebelum terjun menjadi seorang praktisi tata kelola kota. Dimulai dengan sertifikasi Kompetensi Keahlian Muda, Madya, dan Utama, lalu Kompetensi Penyusunan Peraturan Zonasi dan Perencana Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Workshop yang diselenggarakan oleh PWK ITN Malang adalah untuk mengambil uji sertifikasi kompetensi keahlian muda.
Antonio Heltra Pradana, ST, MURP, Sekretaris Prodi PWK ITN Malang menambahkan, saat ini di Jawa Timur yang mendapat ijin menjadi tempat uji kompetensi (TUK) adalah di IAP Jatim dan di Prodi PWK ITN Malang. “Di Indonesia tempat uji kompetensi hanya di kampus ITN Malang dan yang lain di Kantor IAP provinsi masing-masing. Dan total hanya ada 11 TUK di seluruh Indonesia,” kata Heltra. (Rini Anjarwati/Humas ITN Malang)