Gilbertus Jhon Paul Ivan, dan Marianus Retno Tefa atlet PSHT ITN Malang meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dandim Cup Malang 2024. (Foto: Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) kembali meraih prestasi. Menutup akhir tahun 2024 lalu, PSHT ITN Malang meraih dua medali perunggu (juara 3) pada Kejuaraan Pencak Silat Dandim Cup Kota Malang Open 2024. Kejuaraan diselenggarakan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0833 Kota Malang pada Desember 2024 di GOR Ken Arok, Kota Malang.
Baca juga: Dua Pesilat ITN Malang Raih Juara 1 Kejuaraan Pencak Silat Kanjuruhan Fighter Competition 2024
Kejuaraan tingkat nasional tersebut dalam rangka memperingati HUT Kodam V Brawijaya dan Hari Juang Kartika. Diikuti oleh ratusan atlet dari berbagai cabang olahraga dan tingkat pendidikan, umum, dan TNI/Polri. Kejuaran ini bertujuan memberikan kesempatan kepada atlet pemula untuk meraih prestasi.
Pada kejuaraan ini PSHT ITN Malang menurunkan dua atlet. Perolehan medali didapat oleh Marianus Retno Tefa, mahasiswa Teknik Industri S-1 meraih medali perunggu pada Kelas A Dewasa Putra, dan Gilbertus Jhon Paul Ivan, mahasiswa Teknik Industri S-1 meraih medali perunggu pada Kelas E Dewasa Putra.
Gilbertus Jhon Paul Ivan, PSHT ITN Malang (mengenakan body protector warna biru) saat bertanding di Kejuaraan Dandim Cup Malang 2024. (Foto: PSHT ITN Malang)
Bagi Marianus Retno Tefa kejuaraan Dandim Cup Kota Malang merupakan kali pertama yang dia ikuti, sehingga ada rasa gugup dalam menghadapi lawan. “Belum terbiasa di atas gelanggang menghadapi lawan. Jadi, karena gugup saya banyak menerima pukulan dan tendangan,” ungkapnya saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp beberapa waktu lalu.
Mahasiswa yang akrab disapa Retno ini bertanding lima kali melawan atlet dari kontingen berbeda. Bertarung melawan atlet yang lebih profesional dan berpengalaman membuat Retno tak gentar. Bahkan ini menjadi momen dia belajar membentuk mental di gelanggang, serta mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru.
Untuk menghadapi pertandingan tersebut selain latihan teknik dan fisik secara rutin di UKM, dia juga mencukupkan tidur malam, makan makanan yang seimbang, dan tetap terhidrasi. “Saya memang tertarik masuk PSHT sejak kelas 3 SMK karena persaudaraannya yang kuat,” katanya yang ingin menjadi seorang pelatih, dan ingin menjadi atlet internasional.
Sementara Gilbertus Jhon Paul Ivan yang akrab disapa Ivan sama-sama bertanding lima kali dalam kompetisi tersebut. Dimana lawan terberatnya adalah atlet dari UGM, namun berkat latihan yang giat semua tendangan dan pukulan lawan dapat ditangkis. Untuk mengikuti kompetisi pada kelasnya Ivan menjaga berat tubuh dengan mengatur pola makan dan makan makanan bergizi. Dia juga rutin lari pagi, latihan teknik, dan doa untuk kesuksesan pertandingan.
“Pertandingan kali ini seru dan menantang adrenalin, karena tidak hanya warga sipil yang bertanding tetapi dari TNI Polri juga turut bertanding,” katanya.
Bukan kali pertama Ivan mengikuti kompetisi silat. Sebelumnya dia pernah meraih medali perunggu di Kejuaraan Pencak Silat Dandim Cup Kediri 2022, dan medali emas pada Kejuaraan Pencak Silat Kanjuruhan Fighter Competition 2024. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)