Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D, (paling kiri) bersama rekan kuliahnya saat di The University of Queensland, Australia. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D, terpilih sebagai Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, periode 2023-2027. Pria asal Malang, Jawa Timur ini akan dilantik pada Rabu, 01 Maret 2023 mendatang. Tanggal pelantikan tersebut menjadi momen penting bagi Awan, pasalnya bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-43.
Baca juga: www.itn.ac.id
Terpilihnya Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITN Malang ini sebagai rektor setelah melalui tahapan cukup ketat. Pria kelahiran Malang 01 Maret 1980 tersebut merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, dari pasangan FX Supardi (alm) dan Susilowati. Dulu, kedua orang tuanya merupakan pendidik. Ayah sebagai guru SMP, dan ibu guru SD. Awan menikah dengan Ratih Cahyaratri Pribadi teman satu almamater di Universitas Brawijaya tahun 2008, dan dikaruniai putri cantik bernama Ardhanareswari Larasati Christiputri.
Awan merupakan sosok yang humanis, humble, dan berdedikasi. Alumnus doktoral The University of Queensland, Australia ini menyatakan berkontribusi, dan berkomitmen membesarkan nama ITN Malang. “Isteri surprise, dan bersyukur. Pada akhirnya kami juga harus berkontribusi kepada institusi yang membesarkan kami. Ini tugas yang tidak ringan, dan tanggung jawab yang sangat besar. Kami ingin memberikan yang terbaik bagi ITN,” kata Awan.
Baca juga: Awan Uji Krismanto Segera Dilantik sebagai Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Awan mengenyam pendidikan S-1 di Teknik Elektro Universitas Brawijaya tahun 1999, kemudian melanjutkan S-2 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tahun 2008, dan berkesempatan melanjutkan pendidikan S-3 Teknik Elektro di The University of Queensland (UQ), Australia tahun 2014. Jenjang akademiknya diselesaikan dengan predikat cumlaude. Dimana untuk jenjang S-2 dan S-3 ditempuh melalui program beasiswa dari Kemendikbud Ristek.
Jenjang karirnya sebagai dosen berawal dari diangkatnya Awan sebagai dosen PNS (Pegawai Negeri Sipil), yang diperbantukan di ITN Malang di Teknik Listrik D-3. “Setelah saya lulus dari UB, selang berapa waktu ada pembukaan dosen PNS yang diperbantukan di perguruan tinggi swasta. Masih fresh graduate, waktu itu diterima oleh Prof Lomi (Abraham Lomi) saat beliau masih menjabat rektor tahun 2005,” kenangnya.
Sebenarnya, saat lulus S-1 Awan sempat diterima di beberapa perusahaan multinasional, dengan gaji yang menggiurkan. Namun, dengan beberapa pertimbangan yang salah satu adalah pengembangan karir kesesuaian bidang ilmu, maka Awan memutuskan menjadi dosen.
Ternyata ketertarikan menjadi pendidik sudah muncul sejak ia duduk dibangku S-1. Kala itu Awan tak hanya berkecimpung di dunia kampus. Ia juga memberikan les bagi pelajar SMP dan SMA. Motivasinya selain untuk menambah uang saku juga bisa menambah wawasan, melatih, dan mengembangkan diri.
Saat menjadi dosen jabatan pertama Awan adalah Kepala Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga Listrik. Jabatan ini ia dapat setelah kembali ke kampus usai menyelesaikan S-2 di ITS Surabaya. Sementara jabatan Kepala LPPM ITN Malang didapat setelah kepulangannya dari menyelesaikan doktoral di The University of Queensland, Australia.
Awan kerap terlibat sebagai tim penelitian. Penelitiannya sangat familiar dengan green technology terutama pengembangan energi baru terbarukan dan sistem smart grid. Bahkan, saat kuliah S-2 Awan juga sempat menjadi research fellow Department of Electrical Engineering, Kumamoto University, Japan selama satu tahun (2029-2010). Sedangkan saat menempuh program doktor Awan menyibukkan diri sebagai instruktur/tutor Akademik School of Information Technology and Electrical Engineering University of Queensland, Australia.
Pandangan Awan, ITN Malang harus menjadi salah satu perguruan tinggi yang bereputasi dengan menjadi barometer pengembangan teknologi di Indonesia. Serta menghasilkan lulusan yang berkualitas yang memiliki daya saing baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, sebagai perguruan tinggi berbasis teknologi, ITN Malang harus dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui implementasi teknologi tepat guna serta pengembangan sumber daya manusia yang berkepribadian dan melek teknologi. Untuk itu, dosen harus bisa mengikuti perkembangan jaman.
Baca juga: Prestasi LPPM ITN Malang, Pendanaan Penelitian Terbesar Nomor Dua Klaster Utama
“Sebagai pendidik, seorang dosen harus selalu memberikan update terbaru bagi mahasiswa, memberikan pembelajaran yang berkualitas dan harus melakukan penelitian yang berkelanjutan. Selain mengajar dan meneliti, dosen harus mampu berkontribusi terhadap pembangunan bangsa melalui kegiatan pengabdian masyarakat,” katanya.
Untuk menjadikan mahasiswa memiliki daya saing, pola pembelajaran terintegrasi mutlak diperlukan. “Kita tahu tantangan mahasiswa sekarang kompleks. Mahasiswa harus bisa mengembangkan dirinya. Tidak hanya di bidang akademik, namun juga memiliki kemampuan berbahasa asing, soft skill, dan teamwork,” harapnya.
ITN Malang telah mengembangkan sistem pembelajaran yang berbasis teknologi yang selaras dengan konsep MBKM Kemendikbud Ristek dalam memberikan bekal pengetahuan dan kompetensi kepada mahasiswa. Transformasi digital di segala lini akan terus dikembangkan untuk memberikan pelayanan prima (service of excellent) kepada mahasiswa.
Selain itu, unit kegiatan mahasiswa (UKM) sebagai sarana aktualisasi diri serta pengembangan kemampuan mahasiswa perlu lebih ditingkatkan. Hal ini penting karena melalui organisasi, akan membangun dan membentuk kepercayaan diri serta etika berkomunikasi yang baik.
“Dengan kerja keras semua pihak serta komunikasi yang baik antara P2PUTN, pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan, saya yakin, visi ITN Malang dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi terapan dan seni, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berbudi luhur, berjiwa kewirausahaan, profesional, dan berwawasan global dapat terwujud,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)