Profesor Lalu: Tidak Perlu Pintar, yang Penting Tekun dan Semangat
itnmalangnews.id – Jumlah profesor di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang kini bertambah. Dosen Arsitektur, Prof.Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT, berhasil meraih gelar profesor. Lalu biasa disapa tidak menganggap kesuksesan studinya sebagai buah kecerdasan, tetapi ketekunan. Keberkahan hidup turut menjadi kunci pembuka keberhasilan.
Prof. Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, profesor baru ITN Malang di bidang Ilmu Arsitektur. (Foto: Ata/itnmalang_news)
Baca juga: www.itn.ac.id
“Saya tidak pintar, tapi saya tekun dan semangat. Dulu saya S-2 tepat 2 tahun dengan wisuda, S-3 juga tepat 3 tahun dengan wisuda. Terhitung sekitar 10 tahun setelah menjadi doktor, sekarang saya menjadi profesor. Kebetulan Agustus tahun ini umur saya juga genap 60 tahun,” kenang Lalu, Kamis (21/11).
Ia tidak mau kalah dengan dosen-dosen yang lebih muda maupun dosen PNS. Lalu tetap gigih memenuhi serangkaian prosedur sampai terpilih menjadi profesor. Syarat utama adalah publikasi, khususnya di taraf internasional seperti Scopus. Ia juga menunjukkan karya rancang nasional Kota Malang di salah satu publikasinya.
Lalu lantas menguraikan rentetan peristiwa yang ia alami selama mengejar gelar profesor. Ia bersyukur sebab perjalanan tersebut tergolong lancar. “Tanggal 9 Agustus saya kirim administrasi ke Jakarta. Saat di Denpasar kelengkapan itu dicek keasliannya. SK turun tanggal 1 September. Jumat kemarin dapat pemberitahuan kalau berhasil jadi profesor. Dari ratusan pendaftar di Jatim yang berhasil cuma delapan. Sekarang berkasnya masih akan diadministrasikan oleh LLDIKTI sebelum diserahkan ke saya,” paparnya.
Menurut Lalu, terdapat kebanggaan tersendiri bagi dosen yayasan swasta ketika memenangkan perjuangan sengit tersebut. Ia berharap keberhasilannya mampu memotivasi dosen-dosen yayasan yang lain.
Baca juga: Mahasiswa Arsitektur ITN Malang Buat Peta Wisata Kampung Heritage Kayutangan
Baca juga: Kunjungi Kayutangan, Pakar Arsitektur Kota Ajak Masyarakat Lestarikan Aset Pusaka
“Saya sudah tanya teman-teman dosen yayasan, menurut mereka sangat sulit. Saya rasa dosen yayasan mampu, hanya saja semangat dan motivasinya perlu dikuatkan terus. Dosen ASN (Aparatur Sipil Negara) kan secara berkala dimotivasi dan diapresiasi, kalau dosen yayasan tergantung yayasannya,” ujar mantan Rektor ITN Malang ini.
Lalu meraih gelar profesor di bidang Ilmu Arsitektur dengan bidang khusus Arsitektur Kota. Setelah menjadi profesor, ia mengaku spirit membesarkan nama ITN Malang semakin kuat. “Setelah ini saya ingin lebih menekuni ilmu arsitektur. Saya pun ingin mengaplikasikan di jurusan yang memiliki beberapa bengkel supaya mahasiswa lebih paham tentang arsitektur,” pungkasnya. (ata)